spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Cabang Olahraga Berharap Sentralisasi Latihan untuk PON XX Digelar Secepatnya


    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus cabang olahraga di Jabar berharap pelaksanaan pemusatan latihan daerah (pelatda) untuk persiapan PON XX tahun 2020 mendatang bisa secepatnya digelar. Hal tersebut terungkap saat Diskusi ‘Obrolan Juara; Jabar Juara, Kudu Meunang’ yang digelar Siwo PWI Jabar di Ruang Media, Lantai II Gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Senin (9/12/2019).

    Pada gelaran diskusi, hadir perwakilan dari dua cabang olahraga beladiri. Yakni Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov TI) Jawa Barat, Bayu Frimansyah serta pelatih tim karate PON XX Jabar, Isfan Tanjung bersama atlet karate putri, Intan Nurjanah.

    Bayu menuturkan, dari hasil babak kualifikasi PON XX yang digelar di Indoor Stadium Sport Center, Kabupaten Tanggerang, Banten, Jumat-Minggu (27-29/9/2019) lalu, Jabar berhasil lolos di semua nomor pertandingan yakni 20 nomor. Usai pelaksanana babak kualifikasi tersebut, semua atlet dikembalikan ke daerahnya masing-masing.

    “Sebenarnya, waktu istirahat atlet terlalu lama pasca pelaksanaan babak kualifikasi PON XX. Kita berharap secepatnya digelar kembali sentralisasi latihan untuk persiapan menuju PON XX,” ujar Bayu.

    Pihaknya menjadwalkan untuk kembali memanggil atlet dalam pemusatan latihan pada awal tahun 2020. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kondisi atlet dalam upaya mempertahankan gelar juara umum PON.

    “Dari sisi target di PON XX, kita optimisnya di 7 medali emas yakni 5 medali emas dari nomor kyorugi dan 2 medali dari nomor poomsae. Kita memang merebut 14 medali emas di kualifikasi PON XX, namun kita pun harus mengantisipasi kekuatan daerah lain karena pada babak kualifikasi kemarin menggunakan format wilayah. Kita bisa optimalkan peluang medali emas, minimal menjadi 10 medali emas, jika proses latihan atlet bisa secepatnya digelar,” tegasnya.

    Hal senada diungkapkan Pelatih tim Karate PON XX Jabar, Isfan Tanjung. Proses istirahat yang terlalu lama pasca pelaksanaan babak kualifikasi, akan berdampak pada kondisi atlet.

    “Kita kan tidak bisa memantau langsung latihan atlet di daerah masing-masing. Mungkin ada yang terus menjaga kondisinya, tapi tidak menutup kemungkinan ada juga yang tidak. Nanti kasian ke atlet juga yang sudah berlatih keras sebelum babak kualifikasi, akhirnya kembali nol lagi karena terlalu lama istirahat,” terang Isfan.

    Untuk itu, pihaknya pun berharap untuk secepatnya digelar pemusatan latihan untuk persiapan menghadapi PON XX tahun 2020. Selain untuk menjaga kondisi atlet, juga untuk mengantisipasi faktor non teknis lain yang kemungkinan terjadi saat PON XX tahun 2020 mendatang.

    “Faktor non teknis itu sangat tinggi kita temui di babak kualifikasi. Mulai dari keputusan juri/wasit hingga kepanitiaan. Untuk itu, kita harus bisa mengantisipasinya sejak saat ini,” tambahnya.

    Atlet karate Jabar, Intan Nurjanah mengaku jika persiapan menghadapi PON XX lebih singkat dibanding saat PON XIX tahun 2016 lalu. Padahal di tahun 2016, Jabar mendapatkan keuntungan dengan tidak mengikuti babak kualifikasi terlebih dulu.

    “Tapi untuk PON XX, kita harus melalui babak kualifikasi terlebih dulu tapi justru dari sisi persiapan lebih singkat. Itu menjadi problem juga bagi kita tidak tampil terlalu maksimal di babak kualifikasi, ditambah banyak faktor non teknis yang terjadi. Jadi kita lebih lelah secara fisik maupun psikologis,” ujar Intan yang meraih medali perunggu di nomor kumite kelas -61 kg putri pada babak kualifikasi PON XX di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 4-6 November 2019.

    Meski demikian, Intan mengaku siap memberikan yang terbaik bagi Jabar di ajang PON XX ahun 2020 mendatang di Papua. Medali emas pun menjadi incaran atlet karate asal perguruan Inkanas ini di ajang multieven olahraga empat tahunan terakbar di Indonesia.

    “Untuk persaingan atlet di kelas -61 kg putri cukup merata dan sedikit terpantau karena hanya delapan atlet yang tampil di PON XX berdasarkan hasil babak kualifikasi. Kalau pesaing terkuat itu DKI Jakarta dan Sumatera Utara, dan saya pernah bertanding dengan keduanya. Peluangnya sih sama, tinggal bagaimana persiapan kita saja yang lebih baik, lebih siap, dan lebih matang,” pungkasnya.

    (ageng)

     

    Berita Terbaru

    spot_img