BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kunjungan wisatawan ke Kota Bandung mengalami penurunan. Hal itu menyusul pengalihan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.
Terkait hal itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial berharap pemerintah pusat bisa meninjau kembali kebijakan operasional Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung.
“Tahun lalu, sekitar 7,5 juta masuk ke Kota Bandung. Tetapi sejak penerbangan dipindahkan ke Kertajati, sekarang menurun,” kata Oded di Pendopo Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (9/12/2019).
Baca Juga: Artis Jerry Lawalata Ditahan Diduga narkoba
Menurut dia, Bandara Husein seperti ‘makam’ atau tidak lagi ramai seperti sebelum BIJB beroperasi.
“Beberapa waktu lalu, saya turun di Husein , sepi banget. Serasa di makam,” kata Oded.
Dia pun sempat berbicara dengan pihak Angkasa Pura sebagai pengelola Bandara Husein. Pihak pengelola juga berharap, Bandara Husein tetap bisa beroperasi seperti dahulu.
Selain pengelola bandara, Oded juga mengaku telah memperoleh masukan dari stakeholder pariwisata. Salah satunya, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Para pengusaha pun sangat merasakan dampak pengalihan penerbangan ke BIJB Kertajati.
Oded menegaskan bahwa Pemkot Bandung sebenarnya terus berusaha meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Berbagai program dan kegiatan telah dirancang agar menjadi daya tarik baru bagi wisatawan.
Namun, kata dia, kunjungan wisatawan tergantung pada berbagai aspek, salah satunya aksesibilitas.
“Kalau akses ke Bandung terbuka, maka jumlah kunjungan wisatawan pun akan tinggi,” kata dia.
Selain meminta agar ada peninjauan ulang tentang pengalihan sejumlah penerbangan, Oded sangat berharap pemerintah pusat segera menyelesaikan pembangunan tol Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan). Sehingga akses dari BIJB Kertajati ke Kota Bandung dan sebaliknya bisa lebih mudah.
(Yusuf Mugni/LIN)
