spot_img
Jumat 17 Mei 2024
spot_img
More

    Industri Vape Sumbang Rp1 Trilyun Kas Negara

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Industri Vape, Industri rokok elektrik (Vape) di Indonesia semakin berkembang. Terbukti dengan terus bertambahnya jumlah pengguna serta pelaku usaha produk tersebut.

    Demikian disampaikan Direktur Utama Vapemagz Indonesia Bernaldi Djemat di Bandung, Rabu (4/12/2019).

    Anggota komisi VI dpr ri Adisatrya bersama Dirut Vapemagz Indonesia Bernaldi ( LIN)

    Dia mengatakan, perkembangan Vape terlihat dari menjamurnya toko vape, terutama di kota-kota besar. Bahkan, menurut catatan Bernaldi, ada sekitar 4.500 toko yang saat ini memperjualbelikan vape dan berbagai kelengkapannya.

    “Jumlah itu yang sudah diregistrasikan ke pemerintah, belum lagi yang kecil-kecil dan belum terdaftar,” kata dia.

    Kaitan dengan jumlah pengguna, dia mengakui belum memiliki datanya. Namun, kata dia, jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

    Baca Juga: Tahap Dua PPDB 2020 Dimulai, Ini Yang Harus Disiapkan Orang Tua

    Hal itu terbukti dengan tingginya kontribusi rokok elektrik untuk kas negara yang diperkirakan mencapai Rp1 trilyun. Pendapatan ini diperoleh seiring kebijakan pemerintah yang telah mengeluarkan regulasi terkait rokok elektrik.

    “Setelah ada cukai untuk vape, jumlah pengguna terus meningkat. Tahun ini kotribusi (dari cukai) Rp1 trilyun, tahun depan berpotensi mencapai Rp2 trilyun,” kata Bernaldi.

    Kendati sudah legal dan mampu memberi kontribusi pajak, dia mengeluhkan masih adanya perlakuan berbeda terhadap industri vape ini. Salah satunya dengan adanya informasi keliru yang menyebar tentang vape. Bahkan, wacana pelarangan vape inipun terus bergulir.

    “Kita lihat, banyak berita negatif,” kata dia.

    Padahal, di luar negeri seperti Inggris, pemerintahnya sudah menjamin keamanan vape. Bahkan, kata dia, di Inggris rumah sakit disediakan toko vape.

    “Di sana banyak pasien yang masih ingin merokok menyempatkan keluar sambil bawa infus. Makanya disediakan toko vape di rumah sakit. Nah, di Indonesia ini industri vape meningkat 100 persen,” kata dia.

    Di tempat yang sama, anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo mengatakan bahwa industri vape terus berkembang semakin banyak.

    Dia pun menilai positif adanya pemasukan kas negara dari perdagangan vape. Pihaknya menyebut perlu perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan industri ini.

    “Perlu perhatian dari sisi perdagangannya, hingga kesehatannya, apalagi industri ini (vape) perkembangannya sangat cepat. Di Inggris katanya vape ini 95 persen lebih aman dibanding rokok biasa,” kata Adi.

    Dia meminta pemerintah melakukan riset-riset yang independen untuk memastikan hal ini.

    “Ini untuk kepentingan kita sendiri. Agar kita punya data,” kata dia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img