spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Kasus Diabetes Militus di Kota Bandung Masih Tinggi

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kasus penderita diabetes militus akibat gaya hidup tak sehat masih cukup tinggi di Kota Bandung. Hal tersebut diungkapkan Kepala UPT RSUD Kota Bandung, Dr Exsenveny Lalopua di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (14/11/2019).

    Dalam European Journal of Nutrition, disebutkan terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2. Karena itu, gaya hidup tak sehat, khususnya dalam memilih makanan, menjadi penyebab tertinggi penyakit diabetes militus.

    Bertepatan dengan Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November,

    Baca Juga: Mall di Kota Bandung Siap Hadapi AKB

    “Untuk itu, gaya hidup bersih dan sehat dengan bergerak selama 30 menit sehari serta banyak makan yang berserat bisa jadi penangkal penyakit diabetes melitus. Kalau makannya sudah bagus tapi kurang gerak kan tidak keluar keringat. Lalu jangan merokok dan banyak makan sayur, buah, serta kurangi karbohidrat tinggi,” ujar Veny.

    Gejala yang dialami penderita diabetes, biasanya tubuh cepat lemes, berat badan tiba-tiba turun drastis, merasakan rasa haus yang berlebihan,  dan sering buang air kecil. Meski demikian, gejala awal harus dilihat dari pemeriksaan laboratoriun terkait kadar gula darah.

    “Diabetes militus tidak mematikan, bisa panjang umur tapi harus dijaga. Tiap bulan periksa gula darah, atur diet. Periksa cukup ke Puskesmas, tidak perlu ke rumah sakit,” tambahnya.

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung pun telah menyiapkan pelayanan untuk pengobatan penderita diabetes militus. Seperti menyiapkan dokter spesialis penyakit dalam, layanan cuci darah, edukasi layanan edukasi gizi.

    (Yusuf Mugni/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img