spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Akulturasi Dua Budaya di Banjar Dipertunjukkan di Areal Persawahan

    BANJAR, FOKUSJabar.id: Akulturasi dua budaya, Dewan Kebudayaan Kota Banjar (DKKB) berhasil mempertemukan dua budaya berbeda yang selama ini hidup berdampingan dalam satu kerangka daerah. Kedua budaya tersebut yakni budaya Sunda dan Jawa.

    Akulturasi dua budaya tersebut dipertemukan dalam sebuah pertunjukan bertajuk Gelar Karya Budaya yang mengusung tema ‘Akulturasi Budaya Perbatasan Sunda-Jawa’. Pertunjukan digelar di areal persawahan, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Sabtu (9/11/2019) malam.

    Wakil Ketua DKKB, Syarif Hidayat menerangkan, Akulturasi dua budaya ini sudah masuk pada 7 agenda Strategi Kebudayaan Kota Banjar sebagai pedoman kinerja DKKB.

    Baca Juga: Mall Di Kota Bandung Siap Hadapi AKB

    Sebagai wilayah dengan nilai keunikan tersendiri, Banjar harus memiliki budaya yang menjunjung tinggi nilai perdamaian. Selama ini terjadi dogma di masyarakat jika Sunda dan Jawa tidak dapat dipersatukan akibat dendam lama yang tak kunjung sembuh yakni dampak peristiwa perang bubat antara Galuh dan Majapahit.

    Namun dogma konflik tersebut tidak ada dan tidak terjadi di Kota Banjar. Masyarakat Sunda-Jawa berbaur menyatu dan menghasilkan budaya yang baru telah terjadi sejak lama.

    “Kita mencoba melakukan rekonstruksi perdamaian abadi yang terjadi di Kota Banjar. Dengan cara menghadirkan tokoh budaya dari Sunda dan Jawa untuk berkomitmen perdamaian abadi di Kota Banjar,” ujar Syarif, Minggu (10/11/2019)

    BACA JUGA: Jelang New Normal, Wali Kota Tasikmalaya Pantau Kesiapan Objek Vital

    Lebih lanjut, Syarif menegaskan, secara geografis Banjar merupakan daerah perbatasan dua provinsi sehingga secara antropologi hidup dalam akulturasi budaya. Untuk itu, diperlukkan upaya mendorong terciptanya ekosistem dan iklim kebudayaan yang mengakomodir dua budaya tersebut.

    “Melalui gelar karya budaya ini misi yang kita inginkan sampaikan Jabar juara dalam budayanya. Dengan adanya akulturasi budaya ini merupakan nilai luhung yang harus terus ditanamkan semua lapisan masyarakat,” tegasnya.

    (Boip/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img