spot_img
Minggu 28 April 2024
spot_img
More

    Bulog Terancam Kolaps, Ini Saran DPR RI

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Komisi IV DPR RI berikan saran bagi BUMN Bulog untuk penyelamatan dari ancaman kolaps. Dua opsi saran diberikan untuk Bulog, yakni jangka panjang dan jangka pendek.

    Jangan pendek yang akan ditawarkan oleh komisi IV yaitu beras yang ada di Bulog bisa tersalurkan dan pembelian gabah hasil panen berjalan, maka Bulog mesti diberikan peran untuk pengadaan dan penyaluran beras untuk warga miskin dalam bentuk program bantuan pangan non tunai.

    “Bulog mesti diberikan peran untuk pengadaan sampai distribusi, menyalurkan beras untuk warga tidak mampu,” kata Dedi di Bandung, Rabu (6/11/2019 ) malam.

    Sementara untuk langkah jangka panjang, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini menyarankan Bulog secara kelembagaan harus berganti menjadi Badan Ketahanan Pangan Nasional. Fokus badan tersebut, bertugas untuk pengadaan stok pangan nasional dan bertugas untuk penyediaan bahan pangan serta menjaga stabilitas harga pangan secara nasional.

    “Lembaga ini juga yang melakukan analisa perlu atau tidaknya impor pangan. Badan ini harus setingkat menteri dan bertanggungjawab langsung ke Presiden. Dengan demikian badan ini akan kuat dan strategis,” ucap dia.

    Dedi mengaku, sudah menggelar rapat dengar pendapat bersama Dirut Bulog Budi Waseso di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

    Sebelumnya, dalam rapat kerja tersebut Budi Waseso menjelaskan kondisi Perum Bulog sebagai penyangga stok beras nasional yang saat ini kondisinya hampir kolaps. Beban utang tinggi, dan stok beras 900 ribu ton dari impor, terancam tak bisa dimanfaatkan dan menjadi beban Bulog.

    “Kurang lebih ada 20 ribu ton beras sudah di karantina, karena rusak parah dan membahayakan untuk dikonsumsi. Bulog pun terancam rugi cukup besar dengan kondisi ini,” jelas dia.

    Budi menjelaskan, stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 2,2 juta ton. Namun Bulog tak bisa menyalurkan beras tersebut, tanpa perintah dari pemerintah.

    Idealnya, lanjut Budi, beras tersebut bisa disalurkan sehingga saat musim panen pada Maret 2020, Bulog bisa mencicil utang yang saat ini didera.

    “Saat ini utang Bulog sebesar Rp28 triliun dengan bunga setiap hari Rp9 miliar. Kondisi ini membuat Bulog dalam kondisi berat,” pungkasnya.

    (AS/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img