spot_img
Jumat 17 Mei 2024
spot_img
More

    Wagub Jabar Minta Kepala Daerah Berinovasi dalam Penanganan Sampah

    PURWAKARTA, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan kepada kepala daerah kabupaten/kota yang peduli dan memiliki inovasi terhadap penanganan sampah.

    Penghargaan diberikan melalui Ecovillage Awards 2019 yang digelar di Istora Jatiluhur Resort, Kabupaten Purwakarta, Kamis (31/10/2019).

    Penerima penghargaan itu adalah Bupati Bandung, Bupati Ciamis, Bupati Pangandaran dan Bupati Bogor. Tidak hanya untuk kepala daerah, penghargaan di Ecovillage Awards 2019 pun diberikan kepada kelompok dan masyarakat, antara lain Ecovillage Desa Waras Kabupaten Karawang dan Ecovillage Cipta Kreatif, Kabupaten Bekasi.

    Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum pada acara puncak peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia Tingkat Nasional Tahun 2019.

    Uu mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan Pemprov Jabar kepada kabupaten/kota yang sudah berinovasi dalam lingkungan hidup, khususnya terhadap penanganan sampah.

    Inovasi dari daerah pun, lanjut Uu, ada yang dijadikan pilot project untuk diaplikasikan ke daerah lain.

    “Ada juga inovasi dari kabupaten/kota yang dipakai oleh kami. Jadi ini adalah langkah kami menghargai karya dan jasa mereka yang sudah berbuat untuk Jawa Barat,” kata Uu.

    Dia meminta agar daerah lain terus berupaya berinovasi dalam penanganan sampah. Menurut dia, penanganan sampah tidak akan usai jika dilakukan secara tradisional.

    Di sisi lain, Pemprov Jabar sangat siap dan terbuka menerima masukan maupun inovasi dari masyarakat mengenai pengolahan sampah yang efektif dan efisien.

    ‘ Beritahu kami, jika bagus akan kami jadikan program untuk penanganan sampah di Jabar,” kata dia.

    Tidak hanya itu, Pemprov Jabar pun akan melibatkan ulama atau kyai dalam persoalan sampah ini. Sebab, kata dia, masyarakat perlu disentuh hatinya oleh keimanan dan ketakwaan melalui bahasa agama.

    “Kyai ‘kan punya jemaah atau santrinya banyak, misalnya instruksikan di madrasah. Saya kira langkah ini kan mempercepat permasalahan sampah,” kata dia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img