TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Tim kebanggaan masyarakat Kota Tasikmalaya, Persikotas FC tersingkir di kompetisi piala Soeratin tingkat Jawa Barat, setelah bermain imbang di laga terakhir babak penyisihan grup H kontra Bina Putra FC Cirebon di Stadion Wiradadaha Kota Tasikmalaya, Kamis (10/10/2019) kemarin.
Tim julukan Laskar Dadaha hanya mampu mengumpulkan 4 poin dari tiga laga yang dilakoninya.
Pelatih Persikotas Tasikmalaya, Hadi kecewa dan sedih karena tersingkir di Piala Soeratin tingkat Jawa Barat.
” Laga kemarin merupakan pertandingan hidup dan mati. Hasilnya kita bermain imbang dan tersingkir,” ungkapnya.
Meski begitu, dia mengapresiasi dan mengacungkan jempol buat anak asuhnya yang telah memperlihatkan semangat dan kerjasamanya selama melakoni laga di piala Soeratin.
” Saya bangga dan terharu skuad tim Persikotas tetap menjaga nama baik dan selalu menjunjung tinggi sportivitas. Meski kita harus tersingkir,” sambungnya.
” Kita tersingkir dari kompetisi ini. Tidak ada yang perlu disalahkan. Ini menjadi bahan evaluasi kita. Saya sebagai pelatih, tim dan para pengurus Persikotas, ketika akan menghadapi kompetisi semacam ini, persiapannya harus seperti apa dan harus bagaimana,” tuturnya.
Laga Persikotas Tasikmalaya vs Bina Putra Cirebon itu sendiri tercoreng ulah oknum suporter Persikotas. Mereka masuk lapangan mengejar pemain Bina Putra Cirebon saat laga berakhir.
Aksi beringas suporter tidak hanya di tengah lapangan. Mereka mengejar pemain hingga ke ruang ganti dan berlanjut di luar stadion.
Petugas kepolisian kewalahan meredakan kemarahan massa. Melihat situasi yang semakin mencekam yang tidak terkendali, Kapolsek Cihideung pun turun tangan dengan meminta bantuan personel Polres Tasikmalaya Kota.
(Seda/Bam’s)
