BANDUNG, FOKUSJabar.id: KONI Jawa Barat berharap penerima beasiswa S2 insan olahraga berprestasi untuk konsisten dan konsekuen dalam menyelesaikan masa studi. KONI Jabar pun akan memantau perkembangan perkuliahan dari setiap penerima beasiswa S2.
“Kita berkaca dari pengalaman di gelombang pertama beasiswa S2 ini. Dari 25 orang penerima beasiswa, ada tiga orang yang justru tidak menyelesaikannya. Bahkan dua orang diantaranya, tidak pernah masuk perkuliahan sekali pun,” ujar Wakil Ketua I Bidang Organisasi KONI Jabar, M. Budhiana saat memberikan keterangan pers di Ruang Kominfo KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (5/9/2019).
Untuk itu, pihaknya berharap penerima beasiswa S2 insan olahraga berprestasi gelombang kedua ini bisa benar-benar memanfaatkan program ini dengan baik. Yakni dengan mengikuti setiap tahapan perkuliahan dengan benar, konsisten, dan konsekuan.
“Yang menginginkan beasiswa ini antre, banyak. Jadi kalau sudah terpilih tapi disia-siakan, ini sangat mubadzir dan merugikan yang lain. Untuk itu, akan ada klausul terkait hal itu dalam pakta integritas dengan para penerima manfaat,” terangnya.
Selain dukungan penuh biaya pendidikan, bantuan biaya buku dan transportasi, hingga bantuan biaya penyusunan tesis, lanjutnya, penerima manfaat pun akan mendapatkan kemudahan-kemudahan lain dalam menyelesaikan program studi mereka di SPS UPI. Pasalnya, penerima manfaat beasiswa S2 itu merupakan atlet, pelatih, dan wasit/juri berprestasi serta sudah memiliki pengalaman dalam keolahragaan.
“Bahkan pihak SPS UPI menyebut mereka ini sebagai master di olahraga, hanya saja belum terakui secara akademik. Apalagi prodi yang diambil kan linier dengan dunia mereka sehari-hari yakni keolahragaan,” tambahnya.
Saat ini, program beasiswa S2 baru dilakukan di program-program studi keolahragaan. Namun tidak menutup kemungkinan jika kedepan ada pengembangan di program studi non-keolahragaan di perguruan tinggi atau sekolah tinggi yang lain.
“Untuk saat ini, yang sudah melakukan MoU dengan KONI Jabar yakni UPI dan STKIP Pasundan untuk prodfi keolahragaan. Kedepan kita sudah menjajagi untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi dan atau sekolah tinggi untuk prodi non-keolahragaan,” pungkasnya.
(ageng/DAR)
