BANDUNG, FOKUSJabar.id: Tercatat 10 korban meninggal dalam 7 bulan terakhir akibat gigitan ular berbisa di Jawa Barat. Hal tersebut dijelaskan oleh Anggota Yayasan Sioux Ular Indonesia Jawa Barat, Albiansyah.
Akibat kematiannya pun beragam, dari kelalaian saat memelihara hingga kesalahan penanganan korban dengan penanganan tradisional berdasarkan mitos yang justru membuat korban menjadi tewas.
“Dari 10 yang meninggal, ternyata 60% di antaranya keeper, yang memelihara. Kami ingin orang yang memelihara punya awareness, apalagi memelihara ular berbisa sekarang sedang jadi tren,” kata Albiansyah, seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.
Jenis ular yang paling banyak memakan korban yakni kobra dan king kobra. Terdapat 3 orang meninggal akibat ular jenis kobra yakni di Bekasi pada Desember 2018 dan Mei 2019, serta di Sukabumi pada Maret 2019.
Serta 4 korban meninggal di Rajamandala pada Februari 2019, Bekasi pada Maret 2019, Sumedang pada April 2019, dan Kiaracondong Bandung pada Juni 2019.
Di Kabupaten Sukabumi, petani menelan korban cukup banyak akibat konflik dengan ular saat berkerja di sawah. Tak hanya itu, data juga mencatat kematian akibat ular berbisa juga ditemukan pada pemelihara atau kolektor ular. Seringkali, pemelihara lalai karena sudah terlalu percaya terhadap ular, sehingga standar penanganan diabaikan.
(Vina)
