spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    NPCI Jabar Kesulitan Alokasikan Suntikan Dana Hibah Rp2,5 M

     

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kepengurusan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Barat mengaku cukup kesulitan dalam mengalokasikan anggaran dana hibah yang diterima dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Pada tahun 2019, NPCI Jabar mendapatkan bantuan dana hibah sebesar Rp2,5 miliar.

    Ketua Umum NPCI Jabar, Supriyatna Gumilar menuturkan, kucuran dana hibah dari Pemprov Jabar tersebut digunakan untuk berjalannya roda organisasi NPCI Jabar. Baik di bidang organisasi hingga bidang pembinaan prestasi.

    “Sebagian besar anggaran dana hibah yang kita terima digunakan di bidang pembinaan prestasi. Salah satunya untuk gelaran kejurda NPCI tahun 2019 ini,” ujar Supriyatna saat ditemui di sela-sela pelaksanaan kejurda di lapangan Atletik, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (16/7/2019).

    Selain untuk kegiatan kejurda sekaligus ajang seleksi atlet untuk Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI/2020 dan Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) 2019, ajang ini pun diharapkan bisa melahirkan atlet disabilitas potensial yang baru. Pasalnya, atlet disabilitas asal Jabar yang menghuni pelatnas ASEAN Paragames 2019 sebagai 75 orang atlet tidak diikutkan.

    “Untuk menjalankan semua program itu, apalagi persiapan mempertahankan juara umum di Peparnas XVI tahun 2020 di Papua, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Uang memang bukan segalanya tapi untuk menjalankan segalanya butuh uang,” terangnya.

    Anggaran dana hibah di bidang pembinaan prestasi, selain gelaran kejurda, akan digunakan pula untuk mendukung proses pelatda NPCI Jabar. Dari pelaksanaan kejurda sendiri, pihaknya akan merekrut juara dari setiap nomor untuk masuk dalam kerangka tim pelatda Peparnas XVI Jabar.

    “Dengan nilai anggaran sebasar Rp2,5 miliar, kita sulit untuk mengikat atlet karena salah satu cara untuk mempertahankan atlet potensial yakni dengan pemberian honor dan insentif yang layak,” tuturnya.

    Selain itu, banyak atlet-atlet disabilitas potensial asal Jabar termasuk yang saat ini tergabung di pelatnas ASEAN Paragames 2019, sudah mendapatkan iming-iming dari provinsi lain terutama Papua. Bahkan, Papua dikabarkan siap memberikan bonus bagi atlet peraih medali emas di Peparnas XVI antara Rp700 juta sampai Rp1 miliar.

    “Terkait kesulitan ini, kita sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar melalui Dispora Jabar untuk menambah suntikan dana hibah di anggaran perubahan tahun 2019. Persiapan itu membutuhkan biaya yang lebih banyak karena berjalan lebih lama, berbeda dengan keberangkatan. Apalagi pesaing kita seperti Jateng sudah melakukan pelatda jauh-jauh hari dan Papua yang sudah sangat jor-joran mencari atlet,” tegasnya.

    (ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img