spot_img
Selasa 7 Mei 2024
spot_img
More

    Sambut 28 Calon Mahasiswa, Konjen KJRI Jeddah Titip Ini

    JEDDAH, FOKUSJabar.id: Kesempatan belajar bagi pelajar Indonesia di sejumlah universitas di Arab Saudi kian terbuka lebar pascakunjungan Raja Salman Bin Abdulaziz pada awal Maret 2017.

    Sebelumnya, para mahasiswa Indonesia yang berada di wilayah kerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah umumnya tersebar di Islamic University of Madinah, Taibah University Madinah, Umm Al Qura University  Makkah, King Abdulaziz University Jeddah dan King Abdullah University of Science and Technology di Tuwal.

    Kini sebaran mahasiswa Indonesia di wilayah kerja KJRI Jeddah mulai melebar ke Taif University di kawasan berhawa sejuk, berjarak sekitar 100 km dari Kota Suci Mekkah dan University of Tabuk yang teletak di provinsi ujung utara perbatasan Arab Saudi dengan Yordania.

    Terakhir, KJRI Jeddah menyambut kedatangan sebanyak 28 calon mahasiswa yang diterima di King Khalid University di Abha, Ibu Kota Provinsi Asir yang berjarak sekitar 770 kilometer dari Jeddah.

    Acara penyambutan yang dikemas dalam Welcoming Session berlangsung di Kota Khamis Mushait, Kamis (21/2/2019) waktu setempat.

    Acara itu dihadiri langsung oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin didampingi Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial-Budaya Ahmad Syofian, dan Pelaksana Fungsi Konsuler-4 Faiz Ahmad Nugroho.

    Kepada calon mahasiswa, Konjen mengingatkan agar mereka meluruskan niat dan bersunggung-sungguh dalam belajar, serta berjuang menunjukkan prestasi.

    “Kalian menjadi penentu nasib adik-adik kalian setelahnya yang juga berminat belajar di kampus ini,” kata Konjen.

    Tidak hanya itu, para mahasiswa pun diingatkan agar pandai membawa diri selama berada di Arab Saudi. Tetapi bukan berarti menututup diri dari pergaulan.

    ” Jadi saat berada di bangku kuliah, itu untuk mengasah intelektual. Saat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, itu waktunya mengasah kepekaan sosial,” kata Mohamad Hery.

    KJRI Jeddah, kata dia, telah mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Luar Negeri Arab Saudi untuk meminta persetujuan bertemu dengan Presiden King Khalid University guna membahas tambahan kuota mahasiswa dari Indonesia.

    “Tidak hanya jurusan agama, tapi juga ilmu umum lainnya, seperti humaniora, ekonomi syariah dan hubungan internasional,” jelas dia.

    Dalam pertemuan tersebut, 28 calon mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan lapor diri sekaligus penunjukan koordinator Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Cabang Abha untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi dengan KJRI.

    Selain itu, Pelaksana Fungsi Pensosbu Ahmad Syofian memaparkan peran dan fungsi KJRI di Arab Saudi, sosialisasi Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik, do’s and don’ts di negara setempat yang perlu diketahui.

    Sementara, Pelaksana Fungsi Konsuler-4 Faiz Ahmad Nugroho, menyampaikan beragam contoh kasus hukum yang kerap menjerat para WNI di Arab.

    “Ini penting diketahui agar mahasiswa tidak terbelit kasus serupa di kemudian hari,” jelas Faiz.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img