Kamis 12 Desember 2024

Ratusan Warga Saudi Ikuti Kursus Bahasa Indonesia di Jeddah

JEDDAH,FOKUSJabar.id: Memasuki usia ke 14, program kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), semakin memikat warga Saudi. Hal itu terbukti dengan membludaknya pendaftar.

Bahka, dalam waktu dua pekan, pendaftar sudah mencapai 262 orang. Dari jumlah tersebut, 187 orang diantaranya warga Saudi dan warga asing lainnya yang bekerja di Jeddah, Mekkah dan kota-kota lainnya.

Pelaksana Fungsi Pensosbud-1 Ahmad Syofian yang juga penanggungjawab program BIPA mengatakan, dari 262 pendaftar yang mengembalikan formulir berikut berkas persyaratan, hanya 60 calon peserta yang diterima.

BACA JUGA:

Bappeda Jabar Dukung Kota Tasikmalaya jadi Pusat Kegiatan Ekonomi di Priangan Timur

“Penerimaan calon peserta itu didasarkan pada pertimbangan kapasitas kelas dan komitmen calon peserta yang akan mengikuti kegiatan BIPA dari awal hingga akhir,” kata Ahmad.

Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin mengatakan bahwa tingginya minat warga Saudi untuk belajar Bahasa Indonesia menandakan semakin eratnya hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi.

“Ini membuktikan semakin populernya program BIPA di kalangan masyarakat Arab Saudi. Hal ini sekaligus menunjukkan arti penting Indonesia, baik dari aspek sosial, ekonomi, perdagangan, maupun aspek persahabatan di mata warga Arab Saudi,” kata Konjen saat membuka secara resmi kursus BIPA Senin, (18/2/2019) waktu setempat.

Sepanjang 2018, kata Hery, ada sekitar 1,5 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke Arab Saudi untuk berhaji dan Umroh.

Jumlah tersebut belum termasuk WNI yang datang ke Arab Saudi dalam rangka kunjungan bisnis, belajar dan bekerja. Sementara sekitar 190 ribu Warga Saudi setiap tahun berkunjung ke Indonesia.

“Kami menaruh harapan besar kepada bapak-bapak dengan mempelajari Bahasa Indonesia, bapak-bapak menjadi bagian keluarga besar Indonesia di Tanah Suci, khususnya wilayah kerja KJRI Jeddah,” kata Hery.

Lebih lanjut Konjen berharap agar belajar Bahasa Indonesia dijadikan sarana untuk mengenal budaya Indonesia, terlebih hal itu merupakan langkah awal untuk memahami pola pikir, karakter budaya bangsa Indonesia.

“Tak kenal, maka tak sayang. Dengan mengenali Bahasa Indonesia, maka muncullah rasa persaudaraan dan persahabatan antara kedua bangsa,” tutur dia.

Untuk diketahui, program BIPA merupakan bagian dari visi 2030 Arab Saudi yang salah satu pilarnya adalah menjadikan Arab Saudi sebagai pusat masyarakat Muslim Internasional.

Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim memiliki arti penting untuk mewujudkan visi tersebut.

“Arti penting Indonesia bagi Arab Saudi dibuktikan dengan kunjungan Raja Salman Bin Abdulaziz ke Indonesia pada awal Maret 2017,” jelas dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img