BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Jawa Barat masih menunggu kepastian kucuran dana bantuan dari KONI Jabar untuk pelaksanaan pemusatan latihan daerah (Pelatda) tim bola voli Jabar menuju PON XX tahun 2020. Belum adanya kepastian dana bantuan itu membuat pelaksanaan seleksi yang semula akan digelar Selasa (5/2) batal dilaksanakan.
“Untuk pelaksanaan seleksi dan training camp (tc) jangka panjang, kami masih menunggu arahan dari KONI Jabar maupun dari Ketua Umum (PBVSI Jabar). Kapan harus dimulai, khususnya untuk tim bola voli indoor putra dan tim bola voli pasir, karena harus melalui babak kualifikasi PON XX. Kalau memang dana pendukungnya ada, kami sudah siap melaksanakannya,” kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengprov PBVSI Jabar Gugi Gustaman di sekretariat PBVSI Jabar, Jalan Lodaya Kota Bandung, Rabu (6/2/2019).
Gugi menuturkan, pihaknya sudah mengantongi nama-nama pemain yang akan dipanggil untuk mengikuti pelaksanaan seleksi sebelum pembentukan tim menuju PON XX tahun 2020. Daftar pemain tersebut berdasarkan pantauan pihaknya pada saat pelaksanaan Porda XIII/2018 serta pelaksanaan kompetisi Proliga 2019 yang saat ini masih berjalan.
“Sistemnya, kami akan panggil mereka untuk berlatih bersama dalam beberapa hari dan dipantau oleh tim pelatih. Kita akan pilih mereka yang benar-benar siap. Sistemnya promosi degradasi sampai terbentuk tim 100 persen untuk babak kualifikasi,” kata dia.
Untuk pelaksanaan babak kualifikasi, pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa akan digelar sekitar bulan September-Oktober 2019. Babak kualifikasi akan dibagi tiga wilayah, yakni wilayah Jawa, Sumatera, serta Kalimantan dan Sulawesi. Wilayah Jawa akan diambil empat tim dan wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi diambil satu tim.
“Jabar yang bergabung di wilayah Jawa akan bersaing dengan tim kuat dari Bali, DKI Jakarta, Jateng, serta Jogja tanpa mengesampingkan kekuatan dari tim lain. Jadi pada PON XX nanti akan bersaing delapan tim hasil babak kualifikasi, ditambah tuan rumah dan juara bertahan,” jelas dia.
Terkait peluang, Gugi menuturkan jika Jabar masih cukup kuat dan berpotensi mempertahankan medali emas untuk nomor bola voli indoor putri. Meski demikian, peluang Jabar di bola voli indoor putra dan pasir pun masih terbuka.
Terutama untuk nomor bola voli indoor putra, saat ini kekuatan di setiap provinsi cukup merata. Apalagi Jabar memiliki beberapa pemain yang bermain di ajang Proliga serta pemain eks PON XIX lalu yang masih cukup potensial.
“Untuk PON XX, pembatasan usia di bola voli itu kan maksimal 25 tahun dan Jabar punya potensi berbicara banyak. Tidak hanya di kelompok indoor putri, tapi juga di indoor putra maupun pasir. Sekarang yang menentukan adalah tim mana yang paling siap secara mental, fisik, maupun strategi dan itu harus dibentuk dengan pelaksanaan tc yang cukup panjang. Jadi kalau pelaksanaan TC ini terus diundur-undur, bagaimana kita bisa menyiapkan tim yang terbaik untuk mendukung Jabar Juara,” tegas dia.
(Ageng/LIN)