Kamis 9 Januari 2025

Dispora Jabar Sebut Masih Butuh Tingkatkan Mutu SDM Keolahragaan

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dalam 9 tahun terakhir, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat melalui Seksi Tenaga dan Organisasi Olahraga Prestasi pada Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga telah memberikan pelatihan dan peningkatan mutu tenaga keolahragaan sebanyak 5.642 orang.
Namun dari total jumlah tersebut, masih banyak yang butuh peningkatan mutu sesuai dengan level dan tingkatannya.
Kepala Seksi Tenaga dan Organisasi Olahraga Prestasi pada Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Jabar, Asep Sutrisna menuturkan, berdasarkan undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), tenaga keolahragaan itu termasuk guru, dosen, tenaga penggerak, pelatih, wasit dan tenaga pendukung lain. Peningkatan mutu tenaga keolahragaan tersebut dilakukan melalui kegiatan pelatihan, workshop hingga dukungan peningkatan mutu/kualitas ke level lebih tinggi.
“Dari sembilan tahun terakhir, sebanyak 5.642 SDM keolahragaan diberi pelatihan, baik wasit maupun pelatih sesuai dengan lisensi mereka. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan pelatih baru dan muda,” ujar Asep saat ditemui di sela-sela kegiatan HUT Dispora Jabar ke-10 di komplek olahraga SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung.
Berdasarkan evaluasi kegiatan peningkatan mutu tenaga keolahragaan, lanjutnya, SDM tenaga keolahragaan di Jabar sudah cukup banyak namun harus ada peningkatan mutu sesuai level dan tingkatannya. Beberapa cabang olahraga, masih ada yang belum memiliki atau minim keberadaan SDM keolahragaan dengan level nasional maupun internasional.
“Salah satu kendala utama minimnya SDM keolahragaan, baik pelatih dan atau wasit, memiliki jenjang internasional yakni terkait penguasaan bahasa asing. Terutama bahasa Inggris. Pada even level internasional, wasit asal Jabar yang turun berlaga hanya di cabang tertentu saja. Seperti di bola basket, gulat, softball, dan renang,” tambahnya
Untuk itu, pihaknya pun terus melakukan upaya dalam meningkatkan mutu dan kualitas SDM keolahragaan di Jabar. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah anggaran sehingga bisa menjangkau lebih banyak cabang olahraga.
“Kita pun membuka diri terhadap kerjasama dengan berbagai pihak, baik akademisi maupun organisasi keolahragaan lain. Lalu kita pun turun langsung melakukan monitoring dan evaluasi ke kota/kabupaten untuk mendata dan menginvertarisir SDM keolahragaan yang ada. Dengan demikian, kita bisa tahu kekurangan serta kebutuhan di setiap daerah,” paparnya.
Upaya lain yang dilakukan, yakni dengan memfasilitasi kegiatan peningkatan SDM keolahragaan sesuai dengan kemampuan anggaran yang dimiliki. Salah satunya dengan mengirimkan SDM keolahragaan di cabang olahraga tertentu untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tingkat internasional. Baik yang digelar di luar negeri maupun yang digelar di dalam negeri dengan pemateri dfari luar negeri.
“Jadi pola peningkatan SDM keolahragaan yang kita lakukan di rtahun 2019, dengan menggali langsung ke setiap daerah dan mengirimkan SDM keolahragaan ke berbagai pelatihan level internasional di luar negeri. Untuk cabang olahraga yang dikirim, kita akan seleksi dan diprioritaskan dari cabang olahraga yang memang minim SDM keolahrgaan level internasional,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)

Berita Terbaru

spot_img