spot_img
Jumat 17 Mei 2024
spot_img
More

    MUI Tuding, Kampus Sarang Penyebaran Ajaran Radikalisme

    TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Paham radikalisme ternyata sudah tumbuh dan menyebar dilingkungan perguruan tinggi. Penyebaran paham ini sudah masif dan terstruktur menyusupi satu demi satu mahasiswa di lingkungan kampus. Mereka ini yang banyak melakukan pengkajian-pengkajian tanpa mengaji dan minimnya pemahaman tentang keagamaan sehingga dengan muda terjangkit virus  paham-paham yang tidak jelas.

    Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya Ate Mushodiq, dalam kegiatan Silaturahmi Kamtibmas bersama Tokoh Agama Dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Wilayah Hukum Polres Tasikmalaya Kota, di Gedung Aulia Hall Centre (AHC) jalan Letnan Harun Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya Selasa (04/12/18).

    ”Saya kira anggapan bahwa paham radikalisme dan teroris menyebar di lingkungan pondok pesantren dan santri keliru, dan saya katakan itu tidak benar, justru tumbuh dan menyebar di perguruan tinggi, ini bisa kita buktikan dengan data dan fakta,”ungkap Ate, yang juga Ketua PCNU Kota Tasikmalaya.

    Dia pun menyebutkan, kenapa di lingkungan kampus muda menyebar ajaran radikalisme karena secara psikologi, usia mahasiswa masih polos dan dalam proses pencarian jatidiri, sehingga dengan muda disusupi ide dan ideologi yang menyimpang dari ajaran agama.

    ”Saat ini di perguruan tinggi memang sangat rawan dengan ajaran-ajaran yang menyimpang, sehingga perlu dilakukan antisipasi dan pencegahan dengan membekali pelajaran agama yang bersifat kontekstual ditambahkan pengamalan-pengamalan misalnya sholat, membaca al-quran dan pengenalan empat pilar kebangsaan,” tuturnya.

    Selanjutnya, Ate pun menyebutkan salah satu perguruan tinggi di Kota Tasikmalaya yang sudah terindikasi terpapar ajaran radikal adalah Universitas Siliwangi (Unsil). ”Lihat sajalah di sekitar Unsil di sana ada Masjid, saya mendapat informasi bahwa di sana sudah dirasuki ajaran-ajaran yang menyimpang,”kata Ate.

    Sementara itu, Rektor Unsil Tasikmalaya, Prof. Rudi Priyadi keberatan dengan ungkapan Ketua MUI Kota Tasikmalaya tersebut. ”Saya menyayangkan dan menyesalkan pernyataan seorang ulama apalagi Ketua MUI yang mengatakan, perguruan tinggi Unsil sudah terpapar ajaran radikalisme tanpa bukti dan fakta yang jelas,”tegas Prof. Rudi, saat dihubungin melalui selularnya Selasa (04/12/18).

    Dia pun berharap, semua pihak termasuk para ulama bisa memberikan pencerahan dan pengetahuan keagamaan kepada mahasiswa agar mereka terhindar dari paham-paham yang menyimpang dari ajaran agama.

    ”Sebaiknya jangan mengatakan seperti itu, jika tidak terbukti, ini akan menjadi polemik di lingkungan kampus dan mencederai perguruan tinggi,”pungkasnya.

    (Seda/DAR)

    Berita Terbaru

    spot_img