Kamis 12 Desember 2024

ASN Setda Kota Bandung Diimbau Buka Rekening Bank Sampah

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Sekretariat Daerah Kota Bandung diimbau untuk membuka rekening di bank sampah.

Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna saat meresmikan Bank Sampah Hijau Lestari di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Bandung, Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung, Selasa (6/11/2018).

“Ini jadi bagian dari menyukseskan gerakan Kangpisman atau Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan yang telah digulirkan Pemkot Bandung. Pembukaan rekening dapat dilakukan oleh individu maupun kelompok melalui satuan kerja masing-masing,” ujar Ema.

BACA JUGA:

Relasi Historis Picu Perkembangan Islam di Eropa

Setiap hari, lanjutnya, para ASN Kota Bandung diimbau menabung sampah di bank sampah atau tepatnya menyetorkan sampah non-organik untuk dikonversi menjadi saldo rupiah. Bank sampah sendiri telah memiliki satuan harga per kilogram untuk setiap jenis sampah.

“Nanti nominal rupiah itu dimasukkan ke dalam buku rekening. Melalui tabungan itu, nasabah dapat berbelanja di EcoMart atau dapat dicairkan di tiap menjelang hari raya,” terangnya.

Ema menambahkan, gerakan ini merupakan bagian dari perwujudan 100 hari kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Salah satunya Bandung Nyaman. Dengan bank sampah, Ema berharap ada perubahan pola perilaku dalam membuang sampah.

“Ini bagian perwujudan peradaban baru merubah mind set dan terbangun culture set di lingkungan aparatur. Ini juga bagian dari memberikan keteladanan kepada seluruh masyarakat Kota Bandung,” tambahnya.

Terlebih lagi, kata Ema, sampah merupakan sebuah keniscayaan di kota yang dihuni oleh 2,4 juta jiwa ini. Setiap hari, warga Kota Bandung memproduksi 1500-1700 ton sampah atau setara dengan timbunan sampah seluas lapangan bola setinggi 75 cm.

Sampah-sampah tersebut dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti dengan biaya angkut Rp8 miliar per bulan atau Rp96 miliar per tahun. Jumlah tersebut ditambah dengan tipping fee (TPS) Sarimukti Rp61.000 per ton. Sehingga untuk biaya angkut sampah Kota Bandung mencapai Rp126 miliar per tahun.

Jika TPS Sarimukti sudah tak lagi beroperasi, pengangkutan sampah akan dialihkan ke TPA Legoknangka dengan tipping fee yang jauh lebih besar yakni Rp360.000 per ton. Hal tersebut akan membuat biaya pengelolaan sampah Kota Bandung pun membengkak.

“Bisa dibayangkan kalau ini bertahan terus tanpa ada upaya dari kita melakukan gerakan pengurangan, pemisahan, dan pemanfaatan. Saya pikir kalau terbagun mind set baru perilaku dari seluruh warga masyarakat dengan suri tauladan dari aparatur ini akan memberikan perubahan yang cukup signifikan,” tegasnya.

(ageng)

Berita Terbaru

spot_img