spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Perkuat Tali Silaturahmi, Wagub Jabar Gelar Lomba Antar Santri

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar perlombaan khusus santri se-Jawa Barat dalam rangka memeringati Hari Santri Nasional 2018.

    Ada tiga perlombaan yang akan mulai dilaksanakan pada akhir November ini.

    Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, perlombaan yang akan digelar, yakni tahfidzul mutun, qiroatul qutub, dan pidato.

    Melalui kegiatan tersebut, pihaknya ingin generasi santri Jawa Barat memiliki mental dan pengetahuan Islam yang lebih baik.

    Cucu pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda ini mengakui bahwa santri saat ini kurang memiliki keberanian untuk tampil di tengah-tengah masyarakat.

    “Menguji keberanian dan mental. Kelemahan santri salafiyah, yakni lemah dalam ‘bertanding’ . Kadang-kadang ada santri yang ilmunya banyak, pemahamannya baik, tapi kurang berani tampil. Jadi ilmunya kurang termanfaatkan,” kata dia di Bandung, Kamis (1/11/2018).

    Tidak hanya itu, Uu pun menyebut bahwa lomba se Jabar itu akan digelar untuk meningkatkan tali silaturahmi di antara sesama santri.

    Dia mengakui selama ini komunikasi sesama santri kurang berjalan baik terutama di kalangan alumnus.

    “Dengan ini saya berharap terbangun ikatan emosional antara santri. Apalagi yang sudah alumni. Beda dengan pendidikan di universitas, ikatan alumninya kuat. Kalau santri belum seperti itu,” kata dia.

    Tak kalah penting, melalui perlombaan ini Uu ingin semakin banyak ulama-ulama di masa depan yang memiliki pemahaman Islam yang baik. Dia mengaku khawatir dengan kondisi saat ini.

    “Untuk meminimalisasi penafsiran Quran dan hadits yang salah. Karena untuk paham, supaya tidak salah, tidak sembarang orang bisa menafsirkan ayat Quran dan hadits,” jelas Uu.

    Kemudian kaitannya dengan pidato, menurut dia tidak semudah yang dibayangkan. Seorang santri harus memahami tata cara baik saat membuka, menyampaikan isi hingga menutup pidato.

    “Baca salamnya bagaimana, shalawatnya bagaimana. Pidato tidak bisa tiba-tiba, ada aturannya. Kalau santri, pasti tahu ada aturannya. Makanya bisa dilihat, mana pidato berasal dari santri, mana yang bukan dari santri,” bebernya.

    Uu menambahkan, peserta perlombaan ini ditentukan oleh masing-masing pesantren yang ada di Jawa Barat.

    “Jadi pesertanya mewakili pesantren, bukan mewakili kabupaten/kota,” kata dia.

    Lebih lanjut Uu mengatakan, perlombaan ini menyuguhkan berbagai hadiah seperti mobil, umrah, dan uang.

    “Pendaftarannya gratis, ke Biro Yansos. Lomba dilaksanakan di Pusdai dan Masjid Gedung Sate,” kata dia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img