BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kontingen Kabupaten Bandung Barat (KBB) berhasil meraih medali emas pertama pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jabar tahun 2018 di Kabupaten Bogor. Emas pertama KBB di ajang Porda XIII Jabar, disumbangkan Rindi Ayu Kusumawardhana dari Cabang Olahraga (Cabor) Anggar.
Rindi Ayu memastikan medali emas pertama KBB dari nomor sable putri. Pada babak final yang digelar di Sport Hall PT Indocement, Bogor, Selasa (2/10/2018) malam, dia berhasil mengalahkan atlet anggar Sumedang, Alma Fauziah Ismail.
“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur medali emas bagi kontingen KBB disumbangkan dari cabang olahraga anggar atas nama Rindi Ayu Kusumawardhana. Semoga ini makin memacu atlet anggar yang lain dan atlet KBB di cabang olahraga lain untuk meraih medali emas,” ujar pelatih anggar putri KBB, Wahyu Sopian saat dihubungi melalui telepon selularnya, Rabu (3/10/2018).
Medali emas yang diraih anak asuhnya, lanjut Wahyu, diperoleh dengan kerja keras dan menegangkan. Bahkan Rindi Ayu hanya menang tipis 15-14 atas lawannya Alma Fauziah yang harus puas dengan medali perak.
”Alhamdulillah, setelah cukup tegang di babak final tadi akhirnya saya lega bisa menyumbangkan medali emas bagi KBB. Sejak awal, saya memang sangat ingin menyumbangkan medali emas bagi KBB. Dan Alhamdulillah, akhirnya tercapai dan saya pun lebih senang karena ini medali emas pertama KBB di Porda XIII Jabar. Semoga, teman-teman yang lain bisa meraih medali emas juga,” ujar Rindi Ayu.
Sementara Ketua Harian KONI KBB, Sumardiyanto mengaku sangat optimis target empat besar yang dicanangkan bisa tercapai. Raihan medali emas pertama KBB dari cabang olahraga anggar ini diharapkan bisa memotivasi atlet anggar dan atlet dari cabang olahraga lain untuk ikut menyumbangkan medali bagi KBB di ajang Porda XIII Jabar ini.
“Meski saat ini posisi kita di klasemen masih di bawah, tapi kita cukup optimistis bisa menembus empat besar. Beberapa cabang olahraga andalan kita belum semua bermain dan belum ada perebutan medali. Jadi Insha Allah, target menembus empat besar atau tiga besar masih terbuka lebar,” tegas Sumardiyanto.
(ageng/bam’s)
