spot_img
Jumat 17 Mei 2024
spot_img
More

    Macan Tutul Kembali Turun Gunung, Seorang Emak Pingsan

    CIAMIS, FOKUSJabar.id: Macan tutul kembali turun dari Gunung Syawa. Kali ini warga Dusun Cikupa, Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pingsan ketika melihat macan tutul di kebun Minggu (30/09/2018). Warga bernama Sumirah, itu mengaku menjumpai macan tutul saat akan ngored (membersihkan) kebun.

    Sumirah mengak pingsan melihat dua ekor macan tutul berkeliaran lewat di depan matanya. Untung saja macan tutul itu tak menerkam si Emak meskipun saat itu sedang seorang diri di kebunnya.

    “Kami kaget ketika mendengar kabar bahwa Ibu Sumirah ditemukan tergeletak di dekat kolamnya. Ketika diselamatkan dan kemudian sudah tersadar, dia mengaku melihat dua ekor macan tutul berkeliaran tak jauh dari posisinya berdiri. Ternyata macan tutul kembali teror warga kami,”kata Encu Samsu kepala Pemuda Cikupa  warga setempat, Sabtu (29/08/2018).

    Encu mengatakan, ketakutan Sumirah yang menimbulkan jatuh pingsan ternyata sudah menyelamatkannya dari terkaman macan tutul yang dikenal hewan buas. Karena, menurutnya, apabila Sumirah waktu itu lari, tidak tertutup kemungkinan kejadian buruk akan menimpanya.

    “Macan tutul sudah benar-benar meneror kami. Setelah pada Kamis (27/09/2018) seekor macan tutul berhasil masuk perangkap, ternyata masih ada dua ekor lagi yang masih berkeliaran. Hal itu tentunya ancaman bagi warga dan pihak terkait agar melakukan penanganan,” tegasnya.

    Menurut Encu, ketika musim kemarau seperti saat ini, macan tutul dan hewan buas lainnya yang berada di Gunung Sawal dipastikan kekurangan makanan. Sehingga hewan-hewan buas itu merengsek turun dari gunung dan mencari makanan ke perkampungan penduduk.

    “Kami memang sangat ketakutan sekarang bayangkan saja, macan tutul sudah berkeliaran di kebun warga yang posisinya tak jauh dari rumah penduduk. Kalau hal ini tidak cepat ditangani, kami khawatir akan menimbulkan korban jiwa,” katanya.

    Iman pun meminta BKSDA sebagai pihak yang memiliki kewenangan menangani satwa liar di Gunung Sawal agar mengevakuasi sementara macan tutul ke tempat lain. Selain itu, petugas BKSDA pun harus melakukan pagar betis agar macan tutul tidak sampai masuk ke permukiman penduduk.

    “Sebelum terjadi korban, sebaiknya dilakukan penanganan. Macan tutul yang turun dari gunung sawal itu sudah seharusnya dievakuasi ke tempat lain selama musim kemarau. Apabila kondisi alam Gunung Sawal sudah memungkinkan untuk kembali ditempati satwa liar, bisa dikembalikan lagi ke habitatnya,” ujarnya.

    Iman mengatakan, seekor macan tutul yang sebelumnya masuk dalam perangkap, seringkali memakan hewan peliharaan warga. Bahkan, dua ekor anjing milik warga pun sudah ditemukan mati akibat dimangsa macan tutul tersebut.

    Sebelumnya, seekor macan tutul dari kawasan Gunung Sawal masuk ke dalam perangkap di Blok Cilulumpang, Dusun Cikupa, Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Kamis (27/09/2018) malam.

    Asna Maulana Sidik, mengatakan, bahwa di wilayahnya macan kumbang maupun macan tutul Gunung Sawal masih banyak yang berkeliaran di wilayah pegunungan Desa Cikupa. Menurutnya, macan tersebut turun gunung diduga karena kurangnya ketersediaan sumber makanan dan habitatnya terganggu.

    “Akibat tersebut, macan turun ke wilayah penduduk dan kerap memangsa ternak milik warga. Untuk mengantisipasi hal tersebut, warga pun memasang perangkap di lokasi yang biasa dilewati macan,” pungkasnya.

    (husen maharaja/dar)

    Berita Terbaru

    spot_img