spot_img
Selasa 19 Maret 2024
spot_img
More

    Cirebon Bakal Jadi Pusat Wisata Budaya

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Provinsi Jawa Barat menepatan Cirebon sebagai pusat wisata Budaya. Pengembangannya itu sendiri dilakukan tahun 2019.

    Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan, selain potensinya sudah tersedia, wilayah tersebut memiliki nilai sejarah yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. Karena itu, ragam karya budaya purbakala diproyeksikan akan menjadi bagian dari wisata budaya Kota Cirebon. Di mana selain terdapat sejumlah destinasi wisata unggulan di Kota Cirebon juga sejumlah benda budaya peninggalan kuno.

    ” Destinasi wisata Kota Cirebon dapat dikembangkan dengan menitikberatkan pada kekuatan Kota Cirebon yaitu unsur budaya,” kata Dedi di Bandung, Selasa (15/10/2019).

    Dedi mengatakan, telah melakukan dialog mengenai sejarah dan pengelolaan tinggalan purbakala, seperti peninggalan Ki Gede Pedati yang merupakan salah satu dari sekian banyak karya budaya dengan nilai historis tinggi.

    Diketahui, Pedati Gede Pakaiangan merupakan sebutan untuk satu dari dua kereta besar pengangkut barang yg menggunakan sistem rakitan khas buatan tahun 1449 M dan diakui sebagai karya yg berakar dari kebudayaan Cirebon.

    Menurut Dedi, perencanaan dan pengembangan kawasan wisata budaya merupakan bentuk konkret dari pelestarian budaya. Manfaatnya, ada nilai-nilai pelestarian aset budaya yang bisa berfungsi lebih optimal untuk peningkatan dan pemahaman masyarakat.

    ” Tapi ini juga harus diirungi dengan manajemen pengelolaan kebudayaan dan kepariwisataan yang baik,” ucap dia.

    Tidak hanya itu, meningkatkan potensi kawasan budaya pun dapat menguatkan regulasi dan penyusunan pondasi kebijakan yang mempermudah pelaku di industri kebudayaan dan kepariwisataan bersinergi dalam berkoordinasi.

    Dengan begitu pengembangan wisata dengan pendekatan budaya dan sejarah dia katakan bisa menumbuhkembangkan kekuatan budaya lokal dan ekonomi. Perpaduan pengelolaan secara terpadu pun bisa membuat sajian pertunjukan lebih variatif.

    ” Ini bisa membuat optimalisasi aset kepariwisataan dan kebudayaan sebagai langkah pemberdayaan masyarakat cepat tercapai,” tutur dia.

    (AS/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img