TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Menjelang penghujung tahun 2025, suasana religius di Kota Tasikmalaya diprediksi mencapai momentum tertingginya. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Kota Tasikmalaya tengah mempersiapkan gelaran akbar bertajuk “Samen DKM Se-Kota Tasikmalaya”, yang akan menghimpun ribuan jamaah di Taman Kota Tasikmalaya, (28 /12/025).
Acara tahunan yang memasuki tahun kedua ini bukan semata seremoni pergantian tahun, melainkan wadah mempererat ukhuwah sekaligus menghidupkan kembali ruh perjuangan Islam di kota yang terkenal sebagai “Kota Santri”.
Baca Juga: Ekonomi Priangan Timur 2025 Tumbuh Positif, KPPN Tasikmalaya Ungkap Kinerja Fiskal
Nadoman Jadi Primadona: Menghidupkan Tradisi yang Mulai Pudar
Salah satu daya tarik utama acara ini adalah kompetisi Nadoman, yaitu lantunan syair Islami atau puji-pujian sebelum iqamah tradisi kuno yang dulu menggema dari kampung ke kampung dan kini mulai jarang terdengar.
Ketua DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi, menyampaikan bahwa setiap DKM dari seluruh kecamatan akan membawakan dua kategori lagu:
- Lagu wajib bertema Tauhid Aqoidul Iman berdasarkan Kitab Majmu’atul Aqidah.
- Lagu pilihan dengan tema bebas yang bernapaskan nilai-nilai Islami.
“Kita ingin tradisi puji-pujian kembali akrab di telinga masyarakat. Setiap kontingen diberi waktu 10 menit, mulai dari jam satu siang hingga menjelang Maghrib,” ujar KH Aminudin, Jumat (26/12/2025).
Refleksi Perjuangan Kyai Tasikmalaya
Memasuki pukul 20.00 WIB, suasana akan bergeser menjadi lebih khidmat. Puncak acara akan dibuka dengan pemutaran dokumentasi kegiatan DKM se-Kota Tasikmalaya. Kemudian berlanjut dengan tayangan menggugah mengenai perjuangan para kyai Tasikmalaya yang telah wafat.
“Ini bahan renungan bagi generasi muda. Kami ingin mereka melihat bagaimana para pendahulu memperjuangkan syiar Islam di kota ini,” tambahnya.
Sebelum pengumuman pemenang lomba, seluruh peserta juga akan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai wujud nasionalisme.
Benteng Aqidah Aswaja dan Penguatan Persatuan DKM
Di tengah derasnya arus ideologi modern, para pengurus DKM sepakat menjadikan momentum ini sebagai penguatan aqidah. Penyeragaman materi tauhid melalui Kitab Majmu’atul Aqidah harapannya dapat menyatukan frekuensi pengajian di seluruh masjid.
“Setiap DKM punya pengajian, dan kita ingin penyamaan materi untuk memperkuat Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah,” tegas KH Aminudin.
Aksi Solidaritas untuk Sumatera
Acara ini juga beriringan dengan kepedulian sosial. Bersama BAZNAS, panitia akan menyalurkan bantuan simbolis bagi korban bencana alam di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Doa khusus akan dipanjatkan bagi keselamatan masyarakat di wilayah yang terdampak, sebagai bukti bahwa kepedulian DKM Tasikmalaya tidak mengenal batas wilayah.
Menguatkan Identitas Kota Santri
Melalui “Samen DKM”, harapannya seluruh pengurus masjid dapat memperkuat ukhuwah antarwilayah, melestarikan seni nadoman. Kemudian menjaga identitas Kota Tasikmalaya sebagai pusat pendidikan agama yang moderat serta kokoh dalam aqidah.
Bagi warga Tasikmalaya yang mencari suasana akhir tahun yang penuh makna, acara ini menjadi momentum untuk merasakan “Gema Tauhid” di jantung kota.
(Abdul)


