spot_img
Jumat 19 Desember 2025
spot_img

Abrasi Parah Ancam Putuskan Jalur Pansela di Pantai Ciparanti Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Jalur Pantai Selatan (Pansela) yang menghubungkan Pantai Ciparanti, Kecamatan Cimerak, dengan berbagai wilayah lain, kini menghadapi ancaman serius. Abrasi pantai yang semakin parah berpotensi memutus akses vital tersebut jika tidak segera mendapatkan penanganan.

Abrasi di Pantai Ciparanti telah berlangsung lama, namun intensitasnya semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Selain terjadi di Pantai Batukaras, pengikisan di Ciparanti kini telah menggerus sekitar 600 meter garis pantai, mengancam kawasan pesisir, infrastruktur umum, hingga area pemakaman warga yang dilaporkan hilang diterjang gelombang.

Baca Juga: Aksi Unik Driver MBG di Pangandaran, Pakai Daster Saat Antar Makanan ke Sekolah

Kepala Desa Ciparanti, Dadang Suherman, menyampaikan bahwa abrasi semakin mengganas terutama saat cuaca ekstrem melanda.

“Abrasi ini memengaruhi garis pantai dari perbatasan Desa Legokjawa sampai lapangan besar Ciparanti. Ketika cuaca buruk, air laut bisa naik hingga ke jalan raya,” ujarnya, Jumat (18/12/2025).

Jalur Pansela Terancam Putus

Dadang menegaskan bahwa jika kondisi ini terus dibiarkan, abrasi dapat mencapai badan jalan umum yang merupakan bagian dari Jalur Pansela akses penting yang menghubungkan Ciparanti dengan wilayah lain, termasuk Kabupaten Tasikmalaya.

“Kalau tidak segera ditangani, abrasi bisa sampai ke jalan umum. Jalur Pansela jelas terancam,” tegasnya.

Ia menambahkan, kerusakan jalur tersebut akan berdampak besar pada mobilitas masyarakat serta perekonomian warga Pangandaran dan daerah sekitar yang bergantung pada akses ini.

Makam Warga Hilang Tersapu Ombak

Selain infrastruktur, abrasi juga menyisakan luka emosional bagi warga. Dadang mengenang bahwa di daerah yang kini rata dengan pasir dan air laut itu dulu terdapat makam-makam warga Ciparanti.

“Dulu waktu saya kecil, di sana ada beberapa kuburan. Sekarang sudah hilang begitu saja akibat abrasi. Ya meskipun kuburannya hilang, semoga mereka sudah di surga,” tuturnya.

Breakwater Direncanakan Tahun Depan

Sebagai langkah mitigasi, pemerintah setempat berencana membangun breakwater atau penahan ombak di kawasan Pantai Ciparanti. Pembangunan itu diharapkan mampu menahan kekuatan gelombang dan memperlambat laju abrasi.

“Insyaallah katanya tahun depan akan dibangun breakwater. Mudah-mudahan bisa terealisasi,” harap Dadang.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru