spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img

Pejabat tak Becus Kerja, Siap-siap Dipecat Prabowo Subianto

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengancam akan mencopot para pejabat yang tidak mampu bekerja dan menyelewengkan kekayaan negara demi keuntungan pribadi dan kelompoknya.

Mengutip tempo.co. Prabowo Subianto awalnya bercerita bahwa Indonesia diakui sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedelapan di dunia.

BACA JUGA:

Sampaikan Tuntutan ke Presiden Prabowo, Ribuan Kades Gelar Aksi Damai

Presiden optimistis, Indonesia bisa menempati peringkat kelima atau keempat dalam kurun waktu 15-20 tahun.

Untuk mencapai cita-cita tersebut masih ada kendala. Yakni, pemerataan dan pengelolaan sumber daya negara yang belum cakap. Padahal potensi kekayaan negara Indonesia sangat besar.

Selain itu, Prabowo Subianto menyinggung praktik korupsi, penyelewengan, pencurian kekayaan negara, penyalahgunaan kekuasaan dan praktik mencari keuntungan pribadi atau kelompok menjadi salah satu penghambat kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu, pemerintah pusat akan berbenah diri dan menegakkan hukum untuk mengusut segala penyelewenangan.

Presiden juga tidak ragu untuk mencopot pejabat yang tidak becus kerja.

“Kita tidak akan ragu-ragu memecat pejabat yang tidak mampu kerja. Artinya tidakakan pandang bulu, melihat dari partai mana,  suku, agama dan ras,” tegas Prabowo Subianto saat pengarahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta.

BACA JUGA:

Catat! BGN Larang Pengelola SPPG Pecat Pegawai

Prabowo mempersilakan pejabat yang tidak setia menjalankan tugas rakyat agar berhenti dari jabatan mereka.

“Saya sebagai presiden dibantu oleh menteri-menteri terus bekerja untuk mengamankan kekayaan negara,” katanya.

Presiden menegaskan, Indonesia harus bertransformasi menjadi negara modern dan makmur. Sebab saat ini menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-8 di dunia.

“Diperkirakan dalam waktu 15-20 tahun lagi kita bisa mencapai negara keempat terbesar di dunia,” tegas Prabowo Subianto.

Meski begitu, Dia mengingatkan bahwa target ambisius tersebut menuntut pembenahan total dalam manajemen pemerintahan.

Tantangan terbesar bangsa saat ini bukan pada potensi kekayaan alam. Namun pada kemampuan mengelolanya secara jujur dan adil demi pemerataan kesejahteraan.

“Masalahnya adalah pemerintahan kita, pengelolaan kita. Kita harus mengelola kekayaan dengan sejujur-jujurnya. Sehingga sumber daya yang sangat besar bisa dinikmati seluruh rakyat,” ungkap Prabowo.

BACA JUGA:

Kebun Sayur di Lereng Curam Bakal Disulap Pemprov Jabar

Presiden menyoroti bahwa transformasi bangsa tidak boleh meninggalkan satu daerah pun tertinggal.

Dia tidak ingin melihat rakyat hidup dalam kesulitan atau kelaparan di tengah kekayaan negara yang melimpah.

Untuk itu, Prabowo mengajak seluruh unsur pimpinan mulai dari menteri, gubernur, bupati hingga wali kota untuk bekerja lebih keras membenahi kekurangan.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru