PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kasus dugaan kekerasan terhadap anak yang terjadi di salah satu penginapan kawasan wisata Pangandaran menimbulkan dampak serius terhadap citra pariwisata daerah.
Peristiwa tersebut menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Pangandaran, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, karena terjadi di lingkungan yang selama ini dikenal sebagai destinasi ramah wisatawan.
Kepala Disparbud Pangandaran, Dadan Sugistha, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia menilai, insiden yang melibatkan oknum pendidik dari luar daerah itu berpotensi menimbulkan kekhawatiran publik. Terlebih mempengaruhi kepercayaan wisatawan terhadap keamanan kawasan wisata.
Baca Juga: Videotron di Pintu Masuk Pantai Barat Pangandaran Disita Polisi
Menurut Dadan, kejadian tersebut menjadi evaluasi penting bagi pemerintah daerah, terutama terkait pengawasan penginapan milik warga yang disewakan secara komersial. Ia menegaskan, penguatan pengawasan dan pembinaan akan berjalan agar aktivitas wisata tetap berjalan dengan mengedepankan aspek keamanan dan perlindungan terhadap semua pihak.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Khususnya dalam memastikan rumah warga yang dijadikan penginapan memenuhi standar pengelolaan dan pengawasan,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).
Dadan menambahkan, langkah pembinaan tidak hanya menyasar pemilik penginapan. Namun juga bertujuan menjaga kondusivitas kawasan wisata secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, pantauan di lokasi penginapan yang menjadi tempat kejadian menunjukkan kondisi sepi tanpa aktivitas wisatawan.
Pintu penginapan tampak tertutup dan tidak beroperasi, berbeda dengan situasi sebelumnya yang ramai pengunjung.
Kondisi ini mencerminkan dampak langsung peristiwa tersebut terhadap aktivitas wisata di sekitar lokasi.
Pemerintah daerah berharap, dengan penguatan pengawasan dan sinergi lintas sektor, citra wisata Pangandaran dapat kembali pulih dan tetap menjadi destinasi yang aman dan nyaman bagi pengunjung.
(Sajidin)


