BANDUNG,FOKUSJabar.id: Polytron memperluas penetrasi pasar kendaraan listrik di Jawa Barat dengan meresmikan dealer mobil listrik pertamanya di Kota Bandung.
Kehadiran dealer ini diharapkan menjadi pintu masuk edukasi masyarakat. Sekaligus mendorong adopsi mobil listrik di perkotaan.
Dealer mobil listrik Polytron tersebut tidak hanya difungsikan sebagai pusat penjualan. Tapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih jauh teknologi kendaraan listrik.
BACA JUGA: Hadapi Sirkuit Hidzie Sukabumi Kejurnas Sprint Rally 2025, Diva Zahra Siap Naik Podium
Director Commercial Polytron, Tekno Wibowo mengatakan, edukasi konsumen menjadi kunci utama dalam pengembangan pasar mobil listrik. Terutama bagi masyarakat yang masih belum terbiasa dengan teknologi tersebut.
“Untuk mobil listrik, kami baru mulai. Kuncinya adalah edukasi kepada konsumen. Karena banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan mobil listrik. Mereka perlu memahami keuntungan dan cara penggunaannya,” kata Tekno Wibowo di Polytron EV Showroom, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (16/12/2025).
Menurutnya, Kota Bandung memiliki potensi besar sebagai pasar kendaraan listrik. Hal itu tercermin dari kuatnya komunitas pengguna motor listrik yang telah berkembang di wilayah tersebut.
“Salah satu komunitas motor listrik yang terbentuk sangat kuat memang ada di Kota Bandung, Jawa Barat. Dealer mobil ini merupakan dealer pertama yang kami hadirkan di Kota Bandung,” ujarnya.
Baca Juga: Dari Kiara Payung untuk Indonesia Hijau: Polytron EV dan PEVR Bandung Pecahkan Rekor MURI
Selain edukasi, Polytron juga menaruh perhatian besar pada layanan purna jual sebagai faktor penting keberhasilan jangka panjang. Perusahaan ingin memastikan konsumen memperoleh pengalaman menyeluruh, mulai dari pembelian hingga perawatan kendaraan.
“Harapannya ketika konsumen berkunjung ke dealer, kami bisa memberikan edukasi lengkap tentang mobil listrik, keuntungan dan juga aspek after-sales. Polytron sendiri sudah memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun di Indonesia. Dan kami berkomitmen membangun industri kendaraan listrik sekaligus melindungi reputasi merek kami,” jelasnya.
Terkait kebijakan insentif pemerintah, Tekno menyebut Polytron tidak terdampak karena seluruh kendaraan listriknya telah dirakit di dalam negeri.
“Untuk Polytron, karena mobil kami sudah dirakit di Indonesia, hal ini seharusnya tidak menjadi masalah. Masalah insentif hanya berlaku bagi mereka yang menjual mobil CBU. Mulai tahun depan, produsen yang ingin menjual mobil listrik harus sudah memulai produksi lokal,” ujarnya.
BACA JUGA: Pembalap Bandung Diva Zahra Siap Taklukkan Kejurnas Sprint Rally di Rumah Sendiri
Ia menambahkan, selain showroom fisik, Polytron juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi tambahan bagi masyarakat.
“Selain showroom fisik, kami memanfaatkan TikTok, Instagram dan platform lainnya. Jika konsumen masih ragu, mereka bisa langsung datang ke showroom untuk mencoba kendaraan listrik kami,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)


