spot_img
Rabu 10 Desember 2025
spot_img

Kompak! Pedagang dan PO Bus Tolak Relokasi Terminal Cicaheum ke Leuwipanjang

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Isu pemindahan armada bus dari terminal Cicaheum ke terminal Leuwipanjang kembali menuai kritikan tajam dari para pengurus dan masyarakat terminal Cicaheum.

Mereka menilai, rencana tersebut tidak memiliki kajian matang dan justru berpotensi memicu persoalan sosial dan ekonomi baru bagi para pelaku usaha di terminal.

BACA JUGA:

Sore Ini! Kejari Ungkap Perkembangan Kasus Korupsi Pemkot Bandung

Perwakilan Pengurus Terminal Cicaheum, Tisna Somantri mengatakan, wacana pemindahan membuat masyarakat resah.

Dia menilai, pemerintah perlu memberikan kejelasan serta analisis menyeluruh sebelum mengeluarkan kebijakan apa pun.

“Kami sangat keberatan apabila pemindahan dilakukan ke terminal yang sudah ada penghuninya. Dampak sosialnya besar sekali,” kata Tisna di Terminal Cicaheum Kota Bandung, Rabu (10/12/2025).

Menurutnya, relokasi armada tanpa perencanaan detail berisiko memperburuk kemacetan serta memicu gesekan sosial dengan penghuni terminal lain.

Pihaknya pun mempertanyakan apakah pemerintah sudah benar-benar memperhitungkan dampaknya bagi ribuan orang yang menggantungkan hidup di Terminal Cicaheum.

“Pemerintah harus jelas analisisnya. Ini akan lebih lancar atau justru menambah macet?,” katanya.

BACA JUGA:

Pemkot Bandung Siapkan Rp2 Miliar untuk Bantuan Kemanusian Aceh dan Sumatra

Tisna mengungkapkan, penghuni terminal selama ini telah beradaptasi dengan kondisi di Cicaheum. Pemindahan ke lokasi baru memaksa mereka memulai dari nol. Dan belum tentu diterima oleh komunitas yang sudah lebih dulu berada di Leuwipanjang.

“Kami juga makhluk hidup, mereka juga makhluk hidup. Apa mereka siap menerima kami?,” ungkapnya.

Tisna mengatakan, isu pemindahan ini sudah berulang kali muncul sejak pemerintahan sebelumnya dan membuat aktivitas warga terminal terganggu karena terus beredar dalam ketidakpastian.

“Sebetulnya yang paling dirugikan pertama konsentrasi itu. Karena kemarin saya ditanya dari pemerintahan sebelumnya isu pemindahan, itu sudah sudah muncul redup lagi. Nah di kala kita sudah konsentrasi apa adanya kita terima. Tiba-tiba ada isu lagi pemindahan,” ucapnya.

Dari sisi ekonomi, para pedagang sangat bergantung pada lingkungan terminal yang sudah mereka kenal. Ketidakjelasan relokasi pedagang dikhawatirkan menimbulkan kerugian.

“Kami sudah bisa menerima kondisi di sini. Kalau pindah, kami harus adaptasi baru lagi. Belum tentu ada relokasi untuk pedagang,” ujarnya.

Tisna menegaskan, pengurus terminal dan perwakilan PO bus siap berdialog secara terbuka dan dewasa. Namun ia meminta pemerintah tidak membiarkan isu liar berkembang tanpa sosialisasi resmi.

BACA JUGA:

Pemkot Bandung Siapkan Edaran Pembongkaran Bangunan di Bantaran Sungai

“Kami tidak anarkis. Kami siap berdiskusi dan membela hak kami. Tolong beri kejelasan, jangan sampai pemindahan memunculkan masalah baru,” jelasnya.

Tisna berharap, pemerintah lebih memprioritaskan pembenahan terminal ketimbang memindahkan operasional. Sebab Terminal Cicaheum telah menjadi ikon transportasi di Kota Bandung.

“Terminal ini legend, jangan dihilangkan. Kasihan rakyat menunggu kejelasan,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru