BANDUNG, FOKUSJabar.id: Mesti Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat 2025 belum jelas. Karena alasan sedang menunggu arahan dari DPP Partai Golkar.
Tetapi, mesti belum jelas kapan pelaksanaan Musda, nama Ahmad Hidayat justru santer di perbincangkan. Sebagai kandidat kuat untuk Ketua DPD Partai Golkar Jabar periode 2025-2030.
Ahmad Hidayat saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar. Bidang Pemenangan Pemilu Jabar II yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga: Belum Jelas! Musda Golkar Jabar 2025, Tunggu Arahan DPP
Selain itu, Ahmad Hidayat juga menjabat Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Jawa Barat. Yang merupakan organisasi sayap dari Partai Golkar.
Ahmad Hidayat juga merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024 dan 2024-2029. Yang mewakili daerah pemilihan (Dapil) Jabar II yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Bidang Media dan Penggalangan Opini Publik, Asep Suparman. Saat di konfirmasi FOKUSJabar.id, dirinya tidak menampik bahwa memang Ahmad Hidayat merupakan kandidat kuat.
“Kang Ahmad Hidayat telah mengantongi mayoritas pemilik suara di Musda nanti. Berarti menjadi kandidat kuat untuk Ketua DPD Partai Golkar Jabar,” ungkap Asep Suparman, Jumat (5/12/2025).
Dari 32 jumlah suara, Asep menjelaskan, bahwa mayoritas menyatakan mendukung. Kepada Ahmad Hidayat untuk maju sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Jabar.
Baca Juga: Kapan Pelaksanaan Musda Partai Golkar Jabar?
Menurutnya, syarat minimal untuk maju sebagai Calon Ketua DPD Partai Golkar Jabar harus mengantongi 30 persen dukungan dari pemegang suara.
Tidak Boleh Rangkap Jabatan
Ketika di tanya terkait rangkap jabatan?. Asep mengatakan bahwa dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar tidak di perbolehkan.
“Dalam AD/ART Parta Gokar, tidak boleh pengurus rangkap jabatan,” jelasnya.
Asep menegaskan,bahwa di bawah kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Tidak ada diskresi atau pun karpet merah bagi kader, artinya semuanya sama dan harus mengikuti aturan yang sudah di tetapkan.
“Kepemimpinan Ketum (Bahlil Lahadalia-red) tentu tidak ada namanya karpet merah bagi kader Golkar. seluruh kader harus taat terhadap aturan. Dan semuanya sama, tidak ada perlakuan khusus,” pungkasnya.
(Yud’s)


