BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (KDM) bersama Wakil Gubernur, Erwan Setiawan menghadiri Upacara Hari Bakti ke-80 Pekerjaan Umum (PU) di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (3/12/2025).
Dedi Mulyadi mengatakan, sektor PU sangat dekat dengan kebutuhan dasar masyarakat. Mulai dari jalan yang mulus, bendungan dan irigasi yang terurus hingga ketersediaan air bersih dan permukiman layak.
BACA JUGA:
Bencana Sumatera! Ganasnya Air Bah Akibat Deforestasi dan Tata Ruang Bobrok?
“Mudah-mudahan Pemprov Jabar secara bertahap mampu mewujudkan seluruh mimpi itu,” kata KDM.
Dia mengajak masyarakat untuk menjaga alam sebagai syarat utama keberlanjutan pembangunan.
Gubernur menekankan agar masyarakat menghentikan praktik penambangan liar, pengerukan tanah di gunung serta pembalakan pohon yang tidak terkendali.
“Jika bencana datang, orang-orang takberdosa yang sering menjadi korban. Kita harus sadar,kita ini makhluk bumi. Jangan merusak bumi, apalagi hanya untuk mengambil isi perut,” tegas KDM.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo mengatakan, pentingnya memperkuat nilai pengabdian, menjaga integritas dan mempercepat pembangunan infrastruktur sebagai mandat utama pelayanan publik.
“Peringatan Hari Bakti ke-80 terasa istimewa. Karena melambangkan kontinuitas pengabdian lintas generasi, membangun kembali spirit dan nilai perjuangan kita semua,” ujarnya.
Dody menjelaskan, nilai-nilai tersebut dirangkum dalam Sapta Bakti Insan PU yang menjadi landasan kerja seluruh jajaran.
BACA JUGA:
Torehkan Prestasi, Kanwil Kemenag Jabar Sapu Tiga Penghargaan Bergengsi Nasional
Dalam tujuh pesan Sapta Bakti Insan PU, dimulai dari penguatan kinerja yang adaptif, cepat dan efisien.
Dia menegaskan, integritas adalah marwah insan PU dan menjadi fondasi setiap pembangunan.
Dody mengingatkan, pekerjaan di sektor PU memiliki dampak langsung pada masyarakat. Sehingga seluruh jajaran wajib bekerja dengan empati serta menjaga pemerataan pembangunan sampai desa terpencil, wilayah pesisir dan daerah perbatasan.
Dia menekankan pentingnya keselamatan, mutu dan akuntabilitas sebagai standar utama setiap proyek infrastruktur.
Selain itu, pihaknya mendorong hadirnya inovasi progresif melalui metode, teknologi dan desain baru untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
Menurutnya, langkah-langkah tersebut diperlukan agar pembangunan nasional berjalan lebih efisien, tepat sasaran dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
“Tujuh pesan ini menjadi pondasi dan etos kerja dalam menjalankan pembangunan infrastruktur ke depan,” ungkap Dia.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan pentingnya memelihara semangat pengabdian.
“Pengabdian itulah jiwa dari Hari Bakti Kementerian PU,” Doddy menambahkan.
Dia menjelaskan, semangat tersebut menjadi bagian dari upaya mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Termasuk implementasi strategi PU 608 yang diarahkan untuk meningkatkan efisiensi pembangunan nasional.
“PU 608 memerlukan komitmen tinggi untuk menerapkan standar yang lebih baik. Termasuk menurunkan incremental capital output ratio di bawah enam,” jelasnya.
Menteri menegaskan, peran sektor Pekerjaan Umum dalam mendukung target nasional.
BACA JUGA:
Wagub Jabar-Prabowo Subianto Hadiri Puncak Hari Guru Nasional
“Kita wajib berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem menuju nol persen dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional menuju delapan persen pada 2029,” katanya.
Pihaknya memastikan pelaksanaan strategi PU 608 akan menjadi kontribusi nyata Kementerian PUPR dalam mengawal visi Indonesia Emas 2045.
(Bambang Fouristian)


