CIAMIS,FOKUSJabar.id: Hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama beberapa hari terakhir kembali memicu bencana tanah longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sejumlah kecamatan terdampak, mulai dari Sukadana, Cijeungjing, hingga Cidolog.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis mencatat, longsor di Desa Bunter, Kecamatan Sukadana, menutup saluran irigasi Cikelebut. Akibatnya, pasokan air untuk lahan pertanian di Desa Bunter, Desa Tanjungjaya, serta wilayah Kepel di Kecamatan Cisaga terancam berhenti total.
Baca Juga: Dari Ciamis untuk 2029, Demokrat Jabar Siapkan Peta Jalan Politik Baru
Di Kecamatan Cidolog, longsor terjadi di Dusun Gunungsari, Desa Hegarmanah. Peristiwa itu membuat sekitar 8 hektare sawah warga terancam kekeringan karena aliran air terputus.
Sementara itu, di Kecamatan Cijeungjing, tepatnya di Desa Ciharalang, dilaporkan adanya pergerakan tanah. Dampaknya cukup serius, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan berat sehingga penghuni harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Kalakhar BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, memastikan seluruh kejadian bencana sudah mendapat penanganan awal.
“Kejadian sejumlah bencana alam itu sudah kami tangani dan dilaporkan kepada pimpinan,” kata Ani, Kamis (27/11/2025).
Ani menjelaskan, salah satu kebutuhan mendesak adalah penyediaan pipa paralon untuk mengatasi terputusnya aliran air akibat longsor, terutama di wilayah Sukadana dan Cidolog.
“Penanganan sementara untuk saluran air yang terganggu akibat longsor membutuhkan pipa paralon,” ujarnya.
BPBD terus memantau kondisi lapangan dan mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat curah hujan di wilayah Ciamis masih berpotensi tinggi.
(Husen Maharaja)


