BANDUNG BARAT,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggeber inisiatif strategis untuk memperkuat daya saing sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya kuliner.
Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, mewakili Bupati Jeje Ritchie Ismail, secara resmi membuka lokakarya peningkatan kapasitas pelaku usaha kuliner di KBB, Rabu (26/11/2025).
Inisiatif ini diklaim menjadi ‘jurus’ pemerintah daerah dalam menjadikan sektor kuliner sebagai lokomotif utama pertumbuhan ekonomi lokal.
Kuliner: Bukan Sekadar Makanan, Tapi Identitas Daerah
Wabup Asep Ismail menegaskan bahwa kuliner memiliki peran yang jauh melampaui sekadar kebutuhan pangan. Ia menyebut, kuliner adalah urat nadi budaya, kreativitas, inovasi, dan identitas daerah.
“Kita punya potensi besar, dari produk tradisional, jajanan khas, sampai kreasi kuliner modern yang digandrungi anak muda. Kuliner itu bukan cuma makanan. Di dalamnya ada budaya, kreativitas, inovasi, dan identitas daerah,” kata Asep.
Namun, di tengah potensi besar tersebut, pelaku UMKM kuliner KBB menghadapi tantangan berat, mulai dari persaingan yang sengit, perubahan cepat perilaku konsumen, hingga derasnya arus digitalisasi dan tuntutan kualitas serta higienitas produk yang kian tinggi.
Tiga Target Utama Peningkatan Kapasitas
Menyikapi tantangan ini, Wabup Asep Ismail menekankan pentingnya upgrade kapasitas agar pelaku usaha mampu beradaptasi dan berkembang pesat.
“Lokakarya ini saya harapkan jadi ajang kumpul belajar. Kita ingin pelaku usaha kuliner Bandung Barat makin jago dalam manajemen usaha, makin kreatif dalam inovasi produk, serta makin melek teknologi digital,” jelasnya.
Peningkatan kapasitas ini mencakup tiga fokus utama yaitu Manajemen Usaha yang lebih profesional, Inovasi Produk yang lebih kreatif dan Literasi Teknologi Digital, mulai dari pemasaran online, pembukuan keuangan, hingga layanan pelanggan.
Kolaborasi dan Dukungan Konkret
Pemerintah daerah berjanji memberikan dukungan konkret melalui serangkaian program, seperti pelatihan, pendampingan, kemitraan, dan fasilitasi pemasaran. Tujuannya adalah membantu pelaku UMKM agar bisa naik kelas, mandiri, dan memiliki daya saing yang mumpuni.
Asep Ismail mengajak para peserta lokakarya untuk aktif berdiskusi dan tidak sungkan berkolaborasi, baik sesama pelaku usaha maupun dengan pemerintah dan mitra strategis lainnya.
“UMKM kuliner Bandung Barat harus tampil sebagai kekuatan ekonomi lokal yang tangguh dan mampu memberi dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya, menandai komitmen Pemkab KBB untuk menjadikan kuliner sebagai pilar ekonomi yang kokoh.


