spot_img
Senin 24 November 2025
spot_img

Mr. Kondo Gagal Sabet Gelar Juara Empat Kali Adult Champion di WNC 2025

FOKUSJabar.id: Harapan besar yang mengiringi keikutsertaan Koi legendaris Mr. Kondo pada ajang World Nishikigoi Club (WNC) Koi Show 2025 harus pupus.

Koi berjenis Sanke yang sebelumnya mencatat sejarah sebagai tiga kali Adult Champion itu gagal mempertahankan dominasinya dan tidak berhasil meraih gelar keempat pada kompetisi yang digelar 21–23 November 2025 tersebut.

Baca Juga: 2nd WNC Koi Show 2025 di Hiroshima, Panggung Bergengsi Pecinta Koi Dunia

Kegagalan ini menjadi sorotan dunia Nishikigoi internasional, mengingat Mr. Kondo sebelumnya menjadi kandidat terkuat untuk kembali menguasai kategori Adult Champion.

Dengan ukuran ideal 57 cm, tepat di batas maksimum kelasnya, banyak pihak meyakini Mr. Kondo sudah berada dalam form terbaik untuk mengulang kesuksesan di tahun-tahun sebelumnya.

Namun menurut Shuki Narita, pengelola Narita Koi Farm, ada faktor kritis yang menyebabkan penampilan Mr. Kondo tidak sekuat biasanya.

Ia menjelaskan bahwa kondisi warna merah (beni) di kepala Mr. Kondo mengalami penurunan kualitas menjelang penilaian.

“Masalah utamanya ada pada warna merah di kepalanya yang tidak rata. Ada bagian yang menipis, ada yang terlihat merah muda, dan ada yang lebih tua. Kondisinya memang lagi drop,” ujar Narita.

Kondisi Fisik yang Tidak Stabil saat Penilaian

Ia menambahkan, meskipun ukuran Koi tersebut sudah sangat presisi di 57 cm, ketidakstabilan warna menjadi poin penilaian yang sangat penting pada kelas ini.

Narita menyebut bahwa kondisi tersebut bisa dipengaruhi oleh kelelahan atau stres menjelang lomba.

“Kalau orang Koi bilang, kondisinya lagi tidak bagus. Mungkin kecapekan. Jadi kualitas warnanya tidak keluar dengan sempurna,” jelasnya.

Sementara itu, figur pecinta Koi asal Indonesia, Hartono Soekwanto, yang turut hadir di arena WNC 2025, memberikan penjelasan senada.

Menurutnya, kegagalan Mr. Kondo bukan soal kurangnya kualitas dasar, melainkan kondisi fisik yang tidak stabil pada saat penilaian.

“Sanke saya ini sebenarnya punya peluang besar. Size-nya sudah ideal, finishing-nya juga sangat baik. Tapi karena kondisi warnanya drop, terutama di bagian kepala, hasilnya kurang maksimal,” ujar Hartono.

Ia menegaskan bahwa pada level kompetisi dunia, detail sekecil apa pun bisa menjadi penentu kalah atau menang.

Meski gagal meraih gelar keempat, Hartono tetap memberikan apresiasi tinggi kepada tim Narita Koi Farm atas upaya menjaga performa Mr. Kondo selama bertahun-tahun.

“Tiga kali Adult Champion itu sudah luar biasa. Tidak mudah mengulang prestasi seperti itu. Tahun ini hanya soal kondisi yang kurang mendukung.”

Kompetisi WNC 2025 sendiri berjalan dengan kualitas peserta yang sangat kompetitif.

Banyak Koi peserta tampil dengan kondisi optimal, sehingga sedikit penurunan warna atau ketidakstabilan kondisi dapat langsung memengaruhi hasil penilaian.

Dengan hasil ini, perjalanan Mr. Kondo sebagai legenda dunia Nishikigoi tetap tak terbantahkan.

Kegagalannya tahun ini menjadi pengingat bahwa dalam seni dan kompetisi Koi, konsistensi kondisi fisik pada saat penjurian adalah faktor penentu yang tidak bisa dinegosiasikan.

spot_img

Berita Terbaru