BANDUNG, FOKUSJabar.id: Tangan-tangan terampil dari ribuan orang, mulai dari TK sampai lansia begitu mahir memainkan alat musik tradisional Angklung.
Rangkaian nada yang melantun dari alat musik bambu itu bergaung dengan merdu.
BACA JUGA:
Musik sebagai Penggerak Sosial: Peran Musik dalam Perubahan Sosial dan Politik
Setiap nada menjadi irama yang memeriahkan peringatan Hari Angklung Sedunia dengan tajuk Angklung’s Day di Stadion Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), Minggu (23/11/2025).
Wagub Jabar, Erwan Setiawan mengajak masyarakat untuk terus menghidupkan alat musik tradisional ini. Caranya, dengan memainkannya di institusi pendidikan, festival pariwisata, budaya hingga konten digital.

Pihaknya berharap, di setiap lobi hotel, irama Angklung menjadi penyambut tamu yang datang. Tak terkecuali di tempat-tempat wisata.
“Mari kita gemakan Angklung di seluruh tanah Jabar,” kata Erwan.
Anak-anak TK Dewi Sartika Bandung turut memeriahkan Angklung’s Day tahun 2025.
Siswa kelas TK B di TK Dewi Sartika rutin bermain satu kali setiap pekan. Rutinitas itu menjadi upaya TK Dewi Sartika Bandung untuk melestarikannya.
BACA JUGA:
Mengenal Calung: Musik Tradisional Sunda yang Memikat
Kepala TK Dewi Sartika Bandung, Kania mengatakan, anak didiknya sangat antusias belajar bermain alat musik ini.
Dua minggu sebelum Angklung’s Day, anak-anak berlatih dengan giat. Menurutnya, memainkan angklung tidak hanya merawat kekayaan Jabar, tetapi juga melatih konsentrasi anak-anak TK.
“Angklung jadi ekskul wajib untuk TK B. Sudah tahun kedua tampil. Wajib alat musik tradisional. Angklung sudah diakui UNESCO,” ucap Kania.
Antusiasme generasi muda memainkan alat musik ini tidak hanya terjadi di TK Dewi Sartika Bandung. Namun juga SD Nurul Imam Islamic School.
Sedikitnya delapan siswa SD Nurul Imam Oslamic School turut memeriahkan Angklung’s Day.
Pelatih angklung SD Nurul Imam Islamic School, Endang Sutrisna, menceritakan bahwa angklung merupakan salah satu ekskul di sekolah.
Mereka sering tampil dari satu acara ke acara lain, dari satu tempat ke tempat lain.
“Anggota ekskul 40 orang lebih. Sering tampil-tampil di acara sekolah, dan tampil juga di acara luar sekolah,” ucapnya.
(Bambang Fouristian)


