spot_img
Minggu 23 November 2025
spot_img

Areal Pesawahan di Pangandaran Masih Terendam Banjir

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Sekitar 1.000 hektare lahan persawahan di Kecamatan Padaherang dan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, masih terendam banjir hingga Minggu (23/11/2025). Debit air yang belum surut membuat benih padi hingga tanaman padi yang belum layak panen terendam cukup dalam.

Baca Juga: Tokoh Masyarakat Pangandaran Soroti Tajam Dugaan Pelajar Terjangkit HIV AIDS

Berdasarkan pantauan di lapangan, ketinggian air di sejumlah titik masih mencapai sekitar satu meter, terutama di wilayah persawahan Desa Ciganjeng, Paledah, dan Maruyungsari, Kecamatan Padaherang. Adapun total luas persawahan yang terendam yakni:

  • Ciganjeng: 300 hektare
  • Paledah: 600 hektare
  • Maruyungsari: 25 hektare

Sementara di Kecamatan Kalipucang, banjir merendam:

  • Desa Tunggilis: 25 hektare
  • Desa Pamotan: 28 hektare

Kepala Desa Paledah, Yanto, menyebutkan bahwa banjir tidak hanya merendam area pertanian, tetapi juga permukiman warga.

“Di pemukiman ada sekitar 32 rumah yang masih terdampak, terutama di Dusun Paledah dan Dusun Mekarasih,” ujarnya.

Menurut Yanto, selain curah hujan tinggi dan air kiriman dari wilayah hulu, banjir juga disebabkan meluapnya anak Sungai Citanduy dan Sungai Citanduy yang tidak mampu menahan volume air.

Sementara itu, Kabid PSDA PUTRPRKP Kabupaten Pangandaran, Indra, menjelaskan bahwa banjir meluas ke sejumlah desa, termasuk Pamotan, Kalipucang, Cibuluh, Tunggilis, Ciganjeng, Maruyungsari, dan Paledah.

“Banyak desa terdampak karena penyempitan tanggul. Sungai yang dulu lebar sekarang mengecil,” kata Indra.

Ia menambahkan, khusus di Desa Pamotan dibutuhkan pembangunan tanggul pengaman Sungai Citanduy sepanjang 6,7 kilometer untuk meminimalisir banjir berulang.

“Agar tidak terus menerus terjadi banjir, pembangunan dan peninggian tanggul harus segera dilakukan,” tegasnya.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru