spot_img
Minggu 23 November 2025
spot_img

Pekan Kebudayaan Kota Bandung Hidupkan Tradisi Lokal dan Ruang Dialog Publik

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Balai Kota Bandung berubah menjadi ruang ekspresi budaya pada akhir pekan ini. Berbagai pertunjukan seni tradisi, dialog publik, hingga penganugerahan bagi para pelaku kreatif tersaji dalam gelaran Pekan Kebudayaan Kota Bandung yang sukses menarik perhatian masyarakat.

Atraksi seni seperti reog, barong, hingga seni bela diri tradisional Benjang ikut memeriahkan panggung utama. Penampilan tersebut bukan hanya menghibur, tetapi juga menjadi upaya menghidupkan kembali kekayaan seni lokal agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa mengatakan, pekan Kebudayaan digelar sebagai implementasi dari Permendikbudristek tentang pemajuan kebudayaan.

“Pekan kebudayaan ini dalam rangka pemajuan kebudayaan. Di dalamnya mencakup perlindungan, pengembangan, hingga pemanfaatan,”kata Adi di Balai Kota Bandung Minggu (23/11/2025).

Baca Juga: Bandung Kota Inklusif Rayakan Keberagaman Lewat Pagelaran Budaya Madura dan Sunda

Selain pertunjukan seni, kegiatan ini juga menghadirkan sesi diskusi publik yang mengangkat berbagai isu kota, termasuk persoalan sampah.

“Contohnya sampah. Kita bahas dari sisi kebudayaan. Bagaimana agar budaya bersih dan sehat bisa tumbuh bukan karena aturan, tapi karena kesadaran masyarakat,”ucapnya

Adi mengatakan, bahwa sejumlah karya budaya yang telah mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya tak benda turut ditampilkan dalam gelaran ini. Salah satunya adalah mie kocok, kuliner khas Bandung yang baru diajukan sebagai warisan budaya tak benda.

“Yang dihargai bukan hanya makanannya, tapi seluruh proses dan inovasi di dalamnya. Mie awalnya sederhana, kemudian diolah dengan kikil dan elemen lain hingga menjadi khas,”ungkapnya.

Melalui penyelenggaraan ini, Adi berharap masyarakat semakin memahami dan terlibat dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah, baik dalam bentuk seni, tradisi, maupun perilaku sosial.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru