TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kondisi Reira (20), mahasiswi FKIP Bahasa Indonesia Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya yang menjadi korban robohnya atap gazebo kampus, kini berangsur membaik setelah menjalani operasi di RSUD dr. Soekardjo. Mahasiswi semester tiga asal Cicurug, Tawang, itu mengalami retak tulang pipi akibat tertimpa material bangunan saat insiden terjadi, Selasa (18/11/2025).
Setelah menjalani tindakan operasi, Reira kini dirawat intensif di ruang VIP Melati IV Gedung Mitra Batik RSUD dr. Soekardjo untuk pemulihan lanjutan.
Baca Juga: Gazebo Kampus Ambruk, BEM Unsil Tuntut Audit Total
Direktur RSUD dr. Soekardjo, dr. Budi Tirmadi, memastikan operasi berjalan sukses tanpa kendala serius.
“Alhamdulillah tindakan operasi telah dilakukan dengan maksimal dan berlangsung lancar,” ungkapnya, Rabu (19/11/2025) petang.
Menurut dr. Budi, seluruh prosedur medis telah dilakukan sesuai standar pelayanan kesehatan. Saat ini, Reira memasuki masa pemulihan yang membutuhkan pendampingan ketat.
“Pasien sedang menjalani pemulihan pascaoperasi. Kami berharap ia mengikuti semua arahan dokter agar proses penyembuhan berjalan cepat dan baik,” ujarnya.
Ia juga memastikan seluruh biaya operasi dan perawatan yang ditanggung dalam layanan BPJS Kesehatan telah diklaim sepenuhnya.
“Kami berharap pasien dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa. Semua biaya pengobatan yang ditanggung BPJS sudah diproses,” tambahnya.
Selama masa pemulihan, kondisi Reira dipantau langsung oleh tiga dokter spesialis THT, saraf, dan bedah mulut yang setiap hari memeriksa perkembangan dan memberikan treatment lanjutan.
Dihubungi terpisah, Humas Universitas Siliwangi, Dedi Hartadi, membenarkan bahwa operasi berlangsung lancar dan pihak kampus berkomitmen memberikan dukungan penuh.
“Universitas menanggung seluruh biaya yang muncul selama operasi dan masa perawatan, termasuk yang tidak tercover BPJS,” tegasnya.
Dedi juga memastikan pihak fakultas dan jurusan akan memberikan kebijakan khusus agar proses perkuliahan Reira tidak terganggu.
“Akan ada toleransi dan dispensasi akademik agar ia tetap dapat mengikuti perkuliahan dengan baik,” pungkasnya.
(Seda)


