spot_img
Rabu 19 November 2025
spot_img

Garut Lanjutkan Digitalisasi Kesehatan, Fase II Program DED Resmi Dimulai

GARUT,FOKUSJabar.id: Pemkab Garut secara resmi memulai Fase II Program Digitally Enabled District (DED), sebuah inisiatif kolaboratif yang berfokus pada digitalisasi layanan kesehatan primer.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin menerima audiensi dari mitra program. Termasuk perwakilan Gates Foundation dan Summit Institute Development (SID), di Ruang Rapat Pamengkang, Selasa (18/11/2025).

BACA JUGA:

Sosialisasi PBJ di Garut Fokus Optimalisasi dan Kepatuhan Etika Pengadaan

Bupati berkomitmen terhadap program yang berfokus pada pembangunan kesehatan. Secara khusus mengucapkan terima kasih atas kehadiran Director Primary Health Care (PHC) Gates Foundation, Tracey McNail yang datang bersama tim dari SID dan Kementerian Kesehatan.

“Garut kini menjadi atensi semua pihak untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer. Sehingga kondisi pembangunan kesehatan dapat semakin baik,” kata Bupati.

CEO SID, Yuni Dwi Setiawati menjelaskan, kelanjutan program DED Fase II bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan data kesehatan di tingkat layanan primer. Mencakup Puskesmas, Posyandu hingga Pustu.

“Kita punya banyak data di Puskesmas, Posyandu, Pustu tapi belum tampak oleh masyarakat. Jadi kita ingin membantu digitalisasi di layanan primer bisa berlanjut di fase dua,” ungkap Yuni.

Program DED Fase I yang berfokus di empat kabupaten (Garut, Badung, Pidie dan Sumbawa Barat) telah berhasil meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, mendigitalisasi sistem dan membangun infrastruktur server daerah untuk menampung data.

Fase II akan menguatkan keberlanjutan dengan target utama penguatan SDM lokal dan infrastruktur untuk layanan kesehatan ibu, anak dan keluarga.

BACA JUGA:

Musda XI MUI, Bupati Garut Dorong Acara Keagamaan Jadi Penggerak Ekonomi Daerah

Tracey Mcnail dari Gates Foundation mengapresiasi atas kemajuan di sini. Dia menyebut, Garut sebagai model yang dapat digunakan secara global.

McNail menekankan bahwa kunci keberhasilan digitalisasi layanan kesehatan adalah adanya kepemimpinan yang kuat, keterlibatan pemangku kepentingan serta staf Puskesmas dan kader kesehatan yang sangat termotivasi.

Menurut McNail, pemanfaatan data melalui digitalisasi memungkinkan identifikasi dini pasien berisiko tinggi. Seperti ibu hamil, sehingga layanan dapat diberikan lebih cepat.

Pembelajaran dari Garut ini rencananya akan dibawa dan diterapkan di wilayah kerja Gates Foundation lainnya di seluruh dunia.

“Jadi hari ini adalah contoh yang sangat bagus tentang bagaimana kita bisa mendigitalkan layanan kesehatan ketika kita menyatukan semua bagian dari puzzle ini,” tambahnya.

BACA JUGA:

Disperindag ESDM Garut Siapkan Produk Lokal Tembus Pasar Dunia

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani memaparkan rencana perluasan digitalisasi yang saat ini baru menjangkau 9 Puskesmas.

garut fokusjabar.id
Kadis Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani

Dia mehyebut, tahun 2026 ditargetkan meluas ke 18 Puskesmas. Dan tahun 2027 diharapkan seluruh Puskesmas di Kabupaten Garut sudah melaksanakan digitalisasi sistem informasi kesehatan.

Leli menambahkan, fokus program ini telah menunjukkan dampak positif terukur. Termasuk peningkatan kunjungan dan kualitas pelayanan ibu hamil, peningkatan kesehatan ibu dan bayi serta penurunan angka kematian ibu.

Dia berharap, inisiatif SID ini dapat menyatukan berbagai aplikasi data kesehatan ke dalam satu platform, menjadikannya pilot project dan global experience bagi Indonesia.

‎“Hal ini sangat diperlukan sekali sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Dan ini mudah-mudahan menjadi pilot projek juga dan menjadi percontohan untuk Indonesia,” pungkasnya.

(Y.A. Supianto)

spot_img

Berita Terbaru