BANDUNG,FOKUSJabar.id: PT Jamkrida Jabar gelar Inklusi Keuangan 2025 di Hotel Aryaduta Kota Bandung, Jumat (14/11/2025). Hal itu dilakukan sebagai langkah memperkuat koordinasi dengan perbankan dan lembaga penjaminan dalam menghadapi regulasi baru industri penjaminan.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk menyamakan persepsi seluruh mitra terkait penerapan regulasi baru industri penjaminan yang mulai diberlakukan tahun ini.
Direktur Utama PT Jamkrida Jabar, Bobby Cahyadi mengatakan, pentingnya kolaborasi yang solid dengan seluruh mitra agar implementasi regulasi baru dapat berjalan efektif dan memberikan kepastian dalam pelaksanaan penjaminan ke depannya.
BACA JUGA: Dirut PT Jamkrida Jabar dapat Penghargaan Peningkatan Permodalan
Kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk mensosialisasikan peraturan OJK 11/2025, sekaligus menyamakan persepsi dalam pelaksanaannya.
Bobby Cahyadi berharap bahwa kegiatan ini membuat Jamkrida Jabar dan mitra-mitra perbankan memiliki satu persepsi yang sama terkait regulasi tersebut.
Menurutnya, acara ini tidak hanya ditujukan bagi mitra yang sudah bekerja sama, tetapi juga pihak yang belum menjalin kemitraan. Bahkan kompetitor turut diundang agar pemahaman terhadap regulasi baru dapat merata.
“Yang namanya inklusi tidak terbatas hanya pada nasabah kami. Bahkan kompetitor pun kami undang untuk sama-sama membedah isi POJK 11. Kami juga menghadirkan regulator, Pak Herbet, untuk menjelaskan secara langsung,” katanya.
Boby berharap, kegiatan ini bisa membuka peluang kerja sama baru dari berbagai lembaga keuangan, termasuk beberapa bank daerah yang belum menjadi mitra Jamkrida Jabar.
Sejak menjabat pada September lalu, Boby melakukan pembenahan struktur keuangan perusahaan melalui penguatan reasuransi dan regenerasi, serta penentuan risk appetite produk. Fokus Jamkrida Jabar ke depan adalah meningkatkan kapasitas penjaminan bagi sektor UMKM.
“Kami juga sedang menginisiasi agar Jamkrida Jabar menjadi lembaga penjamin kursi sehingga peran kami terhadap UMKM semakin besar,” ungkapnya.
Menjelang akhir 2025, Jamkrida Jabar menargetkan laba sekitar Rp.10 miliar. Namun pihaknya pun optimistis capaian tersebut akan melewati target. Bahkan untuk tahun depan pihaknya menargetkan tiga kali lipat.
“Akhir tahun ini kami optimis bisa mencapai sekitar Rp.13 miliar dan untuk tahun depan kami menargetkan laba tiga kali lipat menjadi sekitar Rp.35 miliar. Dari imbal jasa penjaminan juga naik dari Rp219 miliar tahun ini menjadi Rp380 miliar. Tahun depan kami akan lari kencang dengan pengawasan OJK,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Direktur Madya Pengawasan Dana Pensiun dan Pengawasan Khusus OJK, Herbert Salomo, mengapresiasi langkah Jamkrida Jabar dalam menginisiasi forum sosialisasi yang menghimpun berbagai pemangku kepentingan.
“POJK 11 masih membutuhkan banyak penjelasan. Kegiatan seperti ini sangat efektif karena kami bisa menjelaskan poin-poin krusial kepada para stakeholder secara langsung,” ujarnya.
BACA JUGA: PT Jamkrida Jabar, Igna Asia dan Nasre Tandatangani Perjanjian Reasuransi
Herbet menilai model sosialisasi yang dilakukan Jamkrida Jabar dapat menjadi contoh bagi perusahaan penjaminan lainnya.
“Kita lihat sendiri bagaimana mitra-mitra dikumpulkan dalam satu tempat dan diberikan penjelasan secara komprehensif. Harapannya, hasil dari kegiatan ini dapat langsung diimplementasikan oleh para mitra,” ucapnya.
(Yusuf Mugni)


