spot_img
Kamis 13 November 2025
spot_img

Pergerakan Tanah di Ciamis Paksa 47 Warga Mengungsi, 16 Rumah Rusak Parah

CIAMIS,FOKUSJabar.id:  Bencana pergerakan tanah yang terus terjadi di Dusun Jamuresi, Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kian memprihatinkan. Sebanyak 47 jiwa dari 19 Kepala Keluarga (KK) terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat kerabat yang dinilai lebih aman.

Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis mencatat total 16 rumah warga mengalami kerusakan serius akibat bencana alam ini. Selain rumah warga, pergerakan tanah juga merusak fasilitas umum penting, termasuk Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Balai Dusun Jamuresi.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, mengungkapkan bahwa pergerakan tanah di wilayah Dusun Jamuresi telah terjadi secara berulang.

“Pergerakan tanah di wilayah Dusun Jamuresi itu terus terjadi sampai hari kemarin,” ujar Ani Supiani pada Rabu (12/11/2025).

Ani mencatat, kejadian ini bukan yang pertama. Bencana pergerakan tanah sudah terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun waktu enam bulan terakhir, yaitu pada 22 Mei 2025 (Kejadian pertama), 6 November 2025 dan 11 November 2025 (Kejadian terakhir yang terus berlanjut).

BACA JUGA: Rumah Warga Pamarican Ciamis Ambruk di Terjang Hujan

Menyikapi kondisi darurat ini, upaya penanganan terus dilakukan secara gotong royong. Aparat Pemerintah Desa Sukajaya dibantu oleh personel TNI-Polri, BPBD, Tagana, dan relawan berkolaborasi membersihkan puing-puing bangunan yang ambruk.

Pemerintah Kabupaten Ciamis juga telah menyalurkan bantuan logistik kedaruratan kepada para korban terdampak.

“Bantuan yang sudah diberikan pada hari kemarin untuk 3 pemilik rumah dan hari ini akan disalurkan pula untuk 13 pemilik rumah yang terdampak pergeseran tanah itu,” pungkas Ani.

Para pengungsi diharapkan tetap waspada mengingat pergerakan tanah di lokasi tersebut masih aktif. Pemerintah dan tim gabungan terus memantau situasi di Jamuresi Ciamis untuk mengantisipasi potensi bahaya lanjutan.

(Husen)

spot_img

Berita Terbaru