PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Hujan deras yang mengguyur wilayah utara serta Kabupaten Cilacap, disertai pasangnya air laut, menyebabkan banjir kiriman melanda kawasan Majingklak, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Peristiwa banjir terjadi sejak Sabtu malam (8/11/2025) sekitar pukul 21.00 WIB dan hingga Senin (10/11/2025) air masih belum sepenuhnya surut.
Baca Juga: TKI Asal Pangandaran Terbaring Sakit di Taiwan, Minta Dijemput Dedi Mulyadi
Kepala Desa Pamotan, Andi Suwandi, menjelaskan banjir terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu yang diperparah oleh fenomena pasang air laut saat musim pancaroba. Kondisi tersebut semakin parah lantaran belum adanya pembangunan tanggul atau penahan abrasi di aliran Sungai Citanduy.
“Air sungai datang cukup deras akibat kiriman dari wilayah utara dan pasangnya air laut. Akibatnya, air meluap hingga ke jalan dan permukiman warga,” ujar Andi, Senin (10/11/2025).
Banjir rob tersebut berdampak cukup luas, khususnya di wilayah Dusun Majingklak. Sedikitnya 115 rumah warga dilaporkan terendam banjir. Selain itu, akses jalan provinsi, jalan pemda, hingga jalan desa sempat sulit dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Tak hanya permukiman, sekitar 5 hektare lahan pertanian serta 5 kolam ikan milik warga turut terdampak, bahkan sebagian jebol akibat derasnya arus air.
“Meski tidak ada korban jiwa, warga mengalami kerugian materi sekitar Rp35 juta,” tambahnya.
Pemerintah Desa Pamotan kini terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan di sejumlah titik rawan banjir. Pemantauan terhadap ketinggian air Sungai Citanduy pun dilakukan secara berkala.
“Kami terus memantau kondisi sungai agar bisa segera bertindak jika air kembali naik,” jelas Andi.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi air di Dusun Majingklak mulai berangsur surut, dan sebagian warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
(Sajidin)


