PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Gelora semangat pergerakan kembali digaungkan oleh Mahasiswa Kecamatan Parigi yang tergabung dalam MASAGI (Mahasiswa Parigi) Pangandaran Jawa Barat melalui Musyawarah Besar (Mubes) yang digelar Sabtu (9/11/2025) Kemarin.
Organisasi ini tidak hanya melakukan pergantian kepengurusan, namun juga menegaskan kembali orientasi perjuangan dan advokasi terhadap persoalan-persoalan mendasar di Pangandaran.
Mubes yang berjalan secara demokratis ini secara resmi memilih Miftah Farid sebagai Ketua MASAGI Pangandaran untuk periode bakti 2025-2027, menggantikan Tian Kadarisman. Kepemimpinan baru ini diharapkan mampu menjadi energi segar dalam menyuarakan isu-isu lokal.
BACA JUGA: Turun ke Masyarakat, Anggota DPRD Pangandaran Beri Bantuan Kursi Roda
Ketua Demisioner Masagi, Tian Kadarisman menekankan peran mahasiswa. Ia menyoroti pentingnya peran aktif pemuda Parigi, karena Kecamatan Parigi adalah Ibu Kota Kabupaten Pangandaran.
“Mari bergerak bersama untuk terus berkembang. Kecamatan Parigi adalah Ibu Kota Kabupaten Pangandaran, jangan sampai kita sebagai tuan rumah malah menjadi penonton di rumah kita sendiri,” kata Tian.
Pernyataan ini secara implisit merupakan desakan bagi seluruh elemen masyarakat dan pemuda untuk terlibat aktif dalam pengawasan pembangunan dan kebijakan publik, serta menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi demi kemajuan daerah.
Ketua Masagi terpilih, Miftah Farid, menyampaikan rasa terima kasih dan berkomitmen melanjutkan semangat pergerakan. Namun, ia secara khusus menekankan perluasan peran organisasi dari sekadar kegiatan internal menjadi kekuatan advokasi dan kontrol sosial di masyarakat.
“Ini adalah sebuah amanah dan kepercayaan besar. Namun, Mubes ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan. Ini adalah simbol dari komitmen kita bersama untuk meregenerasi semangat pergerakan dan peran aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat,” ujar Miftah.
Miftah memaparkan bahwa kepengurusannya akan membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, tidak hanya bagi mahasiswa di Pangandaran, tetapi juga yang berada di luar daerah, untuk bersama-sama mengidentifikasi dan mencari solusi atas persoalan-persoalan sosial, lingkungan, dan kebijakan di Parigi.
BACA JUGA: Jalan Pasar Pananjung Rusak, Tokoh Masyarakat Desak Pemerintah Pangandaran Beri Perhatian Serius
“Ini adalah ruang yang cocok buat kita berkolaborasi bersama untuk pengembangan organisasi dan berperan aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat. Mahasiswa Parigi harus mampu menjadi penggerak utama dalam mendesak kemajuan dan keadilan di tanah kelahiran kita,” pungkasnya.
Keberhasilan Mubes ini, yang disebut Miftah sebagai penegasan kembali arah advokasi MASAGI, didukung penuh oleh berbagai Mitra Strategis dan Donatur, termasuk DPK Kecamatan Parigi, GiwangSariLowOffice, Kedai D’Yans Parigi, D’A Kuliner, Inakor, dan GlobalAktual.
Dukungan ini diharapkan menjadi sinergi yang memantapkan langkah MASAGI dalam perjuangan advokasi ke depan.
(Sajidin)


