spot_img
Kamis 6 November 2025
spot_img

Sebagian Besar Dapur SPPG di Kota Banjar Belum Memiliki IPAL Sesuai Standar

BANJAR,FOKUSJabar.id: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar, Jawa Barat, mengungkapkan bahwa sebagian besar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayahnya belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memenuhi standar.

Temuan itu disampaikan dalam kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah dan air limbah yang diikuti oleh para kepala SPPG se-Kota Banjar.

Baca Juga: Warga Desa Rejasari Banjar Kecewa, Audiensi Gagal karena Pemdes Tak Hadir

Kepala Bidang Penataan, Peningkatan Kapasitas, dan Pengendalian Lingkungan DLH Kota Banjar, Dyah Shita Asri, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran pengelolaan limbah di seluruh dapur SPPG agar lebih ramah lingkungan.

“Kami mengadakan sosialisasi agar seluruh dapur SPPG memahami pentingnya pengelolaan limbah dan sampah. Dengan begitu, kegiatan mereka dapat berjalan sesuai ketentuan lingkungan,” kata Dyah Shita Asri, Kamis (6/11/2025).

Menurutnya, saat ini terdapat 17 dapur SPPG aktif dan 5 lainnya dalam proses bergabung, sehingga total akan ada 22 dapur SPPG yang beroperasi di Kota Banjar.

Dyah menegaskan bahwa sebelum beroperasi, setiap dapur wajib memiliki sistem pengelolaan limbah dan sampah yang memadai.

“Kami harapkan, sebelum operasional, semua sudah lengkap, terutama IPAL, karena menyangkut fisik dan proses pengolahan air limbah,” ujarnya.

Kerja Sama Lintas Instansi

Selain itu, pengelolaan sampah akan dilakukan melalui kerja sama lintas instansi. DLH Banjar juga menggandeng Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan DPPKB dalam sosialisasi tersebut.

Dyah menambahkan, meski secara teknis DLH tidak tercantum dalam petunjuk pelaksanaan program BGN (Bantuan Gizi Nasional), namun dampak lingkungan tetap menjadi tanggung jawab pihaknya.

“Kami berperan memastikan dampak lingkungan dari kegiatan dapur SPPG tetap terkendali. Sosialisasi ini juga mengingatkan bahwa pengelolaan IPAL dan sampah harus dilakukan sesuai ketentuan,” jelasnya.

Dari hasil pemantauan lapangan, sebagian besar dapur SPPG belum memiliki IPAL sesuai standar, meski sudah menggunakan septic tank sederhana.

“Dari tiga dapur yang sudah kami kunjungi, semuanya masih belum memenuhi standar. Kami beri masukan agar kapasitas dan proses pengolahan di dalam IPAL diperbaiki,” ujar Dyah.

Ia berharap seluruh dapur SPPG dapat segera menyesuaikan fasilitas pengolahan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan dan mendukung program kebersihan kota.

(Agus)

spot_img

Berita Terbaru