BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemprov Jabar menyiapkan segala kebutuhan untuk menghadapi potensi bencana alam pada puncak musim hujan.
Kebutuhan yang disiapkan Pemprov Jabar, ambulans dengan kualifikasi khusus untuk melewati jalan rusak dan Rumah Sakit Terapung.
BACA JUGA:
105 Rumah Tidak Layak Huni di Ciamis Dapat Bantuan Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) menuturkan, bencana alam kerap mengakibatkan jalan rusak. Oleh karena itu, Dia menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menyediakan ambulans yang dapat turun dan naik di daerah curam.
Dinas Kesehatan juga harus menyediakan rumah sakit terapung. Terutama di wilayah utara dan selatan Jawa Barat.
Pada tahap awal, dibutuhkan empat rumah sakit terapung untuk penanganan korban bencana alam. Selain itu, disiapkan pula motor dan mobil.
KDM menegaskan, untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut diperlukan anggaran yang tidak sedikit. Karenanya, anggaran untuk penanggulangan kebencanaan juga harus disiapkan.
“Pemprov Jabar siapkan uang tanggap darurat bencana,” kata KDM saat Apel Siaga Tanggap Bencana Polda Jabar Tahun 2025, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (5/11/2025).
Gubernur menilai perlu upaya untuk mempermudah koordinasi antarinstansi dalam percepatan penanganan kebencanaan.
“Gedung Sate dibuat ruangan sebagai call center. Kemudian seluruh komponen dari TNI/Polri, Basarnas, Dinas Kesehatan, BMKG siap di sini,” ungkapnya.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan mengapresiasi terhadap langkah-langkah yang sudah dan akan dilakukan Gubernur Jabar.
BACA JUGA:
Ternak Domba Dimangsa Macan, Disnakan Ciamis Usulkan Pengembangan Peternakan ke Pemprov Jabar
Dia juga menyampaikan, pihaknya melibatkan sebanyak 2.500 personel guna antisipasi kebencanaan di Jabar.
“Ada 2.500 personel dari Polri, TNI, BPBD dan relawan. Termasukjuga Pramuka. Kita libatkan semua,” ucapnya
Rudi mengatakan, sejak Januari 2025 tercatat ada 1.500 kejadian bencana di Jabar.
Sementara, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai dengan 19 Oktober 2025 telah terjadi 2.606 bencana alam di Indonesia.
Mleiputi, 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi serta beberapa bencana alam lainnya.
Bencana tersebut telah mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 orang hilang, 615 orang luka-luka, 5,42 juta orang mengungsi, 31.496 rumah rusak serta 887 fasilitas umum dan perkantoran rusak.
(Bambang Fouristian)


