PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mengimbau masyarakat serta wisatawan untuk lebih waspada terhadap penyebaran berita bohong (hoaks) di media sosial, terutama yang berkaitan dengan bencana alam.
Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran, Untung Saeful Hadi, menegaskan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Ia menyarankan agar setiap kabar mengenai bencana dikonfirmasi langsung kepada lembaga resmi pemerintah.
Baca Juga: 400 Personel Disiapkan Hadapi Bencana Alam di Pangandaran
“Biasanya saat musim libur panjang, informasi hoaks sering bermunculan. Karena itu, masyarakat perlu lebih bijak dan mencari informasi dari sumber yang kredibel,” ujarnya.
Untung juga mengingatkan bahwa saat ini wilayah Pangandaran tengah memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi (hidrometeorologi) yang diperkirakan berlangsung hingga Januari mendatang. Meski begitu, ia meminta warga tetap tenang namun tetap waspada.
“Kita tidak perlu takut, tapi harus sadar bencana. Dengan memahami tanda-tanda bencana, kita bisa lebih siap dan mampu mengantisipasi kemungkinan terburuk,” katanya.
Ia menambahkan, pada musim hidrometeorologi biasanya curah hujan tinggi disertai angin kencang yang berpotensi menumbangkan pohon. Karena itu, masyarakat diimbau berhati-hati, terutama saat berkendara atau beraktivitas di luar ruangan.
Sementara itu, Polres Pangandaran bersama sejumlah instansi terkait juga telah menggelar apel pasukan siaga tanggap bencana. Kegiatan tersebut melibatkan sekitar 400 personel lintas lembaga, termasuk BPBD, Basarnas, TNI, dan relawan.
Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan, menyebut apel siaga ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia.
“Personel dan sarana penunjang sudah kami siapkan dengan baik. Koordinasi antarlembaga juga terus diperkuat agar penanganan bencana di wilayah Pangandaran berjalan optimal,” ujar Andri.
Ia menambahkan, mengingat Pangandaran merupakan wilayah pesisir yang ramai dikunjungi wisatawan, pihaknya juga melakukan pemantauan rutin di sepanjang pantai, terutama saat lonjakan wisatawan di masa liburan.
(Sajidin)


