GARUT,FOKUSJabar.id: Bencana hidrometeorologi melanda Kabupaten Garut secara serentak di empat kecamatan pada Selasa (4/11/2025). Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak siang hingga sore memicu banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik.
Empat kecamatan terdampak yaitu Garut Kota, Samarang, Malangbong, dan Pasirwangi. Berdasarkan laporan dari pemerintah setempat, tidak ada korban jiwa dalam rangkaian bencana tersebut, namun puluhan rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan.
Banjir Bandang Terjang Pasirwangi, Rumah dan TPT Ambruk
Banjir paling parah terjadi di Kampung Babakan Jati, Desa Padamikti, Kecamatan Pasirwangi, sekitar pukul 14.00 WIB.
Camat Pasirwangi, Bambang Rudijanto, menjelaskan banjir disebabkan oleh luapan anak Sungai Cikatung dan Subdas Cibodas yang tidak mampu menampung debit air tinggi akibat hujan deras sejak pukul 13.00 WIB.
“Selain curah hujan ekstrem, sedimentasi dan buruknya saluran air menjadi faktor utama meluasnya banjir. Sedikitnya delapan rumah terancam,” kata Bambang.
Salah satu rumah milik warga bernama Asep Oseng mengalami kerusakan berat setelah atap garasi dan Tembok Penahan Tanah (TPT) setinggi 3,5 meter ambruk. Banjir juga merendam madrasah, kolam ikan, serta sawah warga.
Hingga malam hari, debit air di Subdas Cibodas masih tinggi. Tiga rumah warga masih tergenang lumpur, dan tiga kepala keluarga memilih mengungsi ke rumah kerabat. Pemerintah kecamatan bersama Forkopimcam dan BPBD Garut melakukan pendataan serta pembersihan material banjir.
Tanah Longsor di Malangbong Robohkan Rumah Warga
Di Kecamatan Malangbong, tanah longsor terjadi di Kampung Campaka, Desa Campaka sekitar pukul 16.00 WIB. Longsoran dengan panjang sekitar 30 meter dan tinggi 6 meter menyebabkan TPT sungai jebol dan menghancurkan rumah milik warga bernama Endang Saputra.
Camat Malangbong yang turun langsung ke lokasi meminta warga tetap waspada terhadap potensi longsor susulan. “Kami bersama unsur TNI, Polri, aparat desa, dan masyarakat melakukan langkah cepat pembersihan material serta pendataan,” ujarnya.
Banjir Rendam Rumah di Samarang
Banjir juga melanda Kampung Cipulus, Desa Parakan, Kecamatan Samarang sekitar pukul 14.30 WIB. Genangan air setinggi 15 sentimeter merendam lima rumah akibat luapan air yang tidak tertampung oleh drainase tersumbat.
Sekretaris Kecamatan Samarang, Devi Z. Mutaqin, menyebutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk membersihkan saluran air dan membantu evakuasi warga.
“Kami membutuhkan bantuan bahan bangunan, logistik, serta perlengkapan kebersihan dan rumah tangga bagi warga terdampak,” ujarnya.
Longsor Tutup Akses Jalan Kabupaten di Garut Kota
Sementara itu, di Kampung Punduk Urug, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Garut Kota, tanah longsor dan pohon tumbang menutup akses jalan kabupaten sepanjang 25 meter.
Camat Garut Kota, Rena Sudrajat, menyampaikan, “Longsor terjadi setelah hujan deras sejak pukul 12.00 hingga 15.30 WIB. Tidak ada korban jiwa, namun akses kendaraan sempat terputus.”
BPBD Garut bersama Dinas PUPR, Dinsos, dan warga setempat telah menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan menata tebing guna mencegah longsor susulan.
Warga Diminta Tetap Waspada
Pemerintah Kabupaten Garut mengimbau masyarakat di wilayah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan.
Kerja sama antarwarga, relawan, dan pemerintah diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan di lokasi terdampak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman, menyatakan, pihaknya telah beroordinasi dengan instansi terkait dan dilakukan inventarisasi lokasi kejadian bencana.
“Dan untuk Garut Kota sedang penanganan.” Ungkapnya
(Y.A. Supianto)


