spot_img
Kamis 30 Oktober 2025
spot_img

Kinerja APBN Priangan Timur 2025 Terjaga Stabil, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tasikmalaya selaku perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar Press Conference Kinerja APBN Regional Priangan Timur periode hingga September 2025, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Microsoft Teams ini menjadi bagian dari upaya Kemenkeu menjaga transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di daerah.

Kepala KPPN Tasikmalaya Zaenal Abidin dalam paparannya menjelaskan, kinerja APBN di wilayah Priangan Timur meliputi Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, serta Pangandaran terus menunjukkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan memperkuat ketahanan fiskal daerah.

BACA JUGA: Indosat Ooredoo Hutchison Catat Laba Rp1,32 Triliun di Kuartal III 2025

“APBN bukan hanya instrumen fiskal nasional, tetapi juga motor penggerak ekonomi di daerah. Sinergi antara Kementerian Keuangan dan pemerintah daerah menjadi kunci agar setiap rupiah anggaran memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Zaenal.

Ekonomi Tumbuh Positif, Inflasi Terkendali

Zaenal menyebut, perekonomian global mulai membaik seiring menurunnya inflasi dan meredanya tensi perang dagang. Namun, tekanan fiskal dari negara maju serta fluktuasi harga komoditas masih menjadi tantangan.

Secara nasional, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% (yoy) pada kuartal II 2025, didorong konsumsi rumah tangga dan investasi sektor hilirisasi. Inflasi September 2025 terkendali di 2,65% (yoy), sedangkan nilai tukar rupiah stabil di Rp16.413/USD dan yield SBN 10 tahun di level 6,09%.

“Kondisi ini menunjukkan fundamental ekonomi domestik yang kuat dan kebijakan fiskal yang kredibel,” tambahnya.

Pendapatan Negara Capai 71,18% Target

Hingga September 2025, realisasi pendapatan negara di wilayah Priangan Timur mencapai Rp929,99 miliar atau 71,18% dari target Rp1,31 triliun.
Rinciannya meliputi:

  • Pajak Dalam Negeri: Rp627,77 miliar (55,75%)
  • Bea Masuk: Rp356,41 juta (64,59%)
  • PNBP: Rp301,87 miliar (167,77% dari target Rp179,97 miliar).

“Kinerja fiskal hingga September menunjukkan APBN tetap menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong belanja publik yang produktif,” tegas Zaenal.

Belanja Negara Terserap 76,20%

Realisasi belanja negara mencapai Rp7,72 triliun atau 76,20% dari pagu Rp10,13 triliun.

  • Belanja Pemerintah Pusat: Rp1,78 triliun (66,80%)
  • Transfer ke Daerah: Rp5,94 triliun (79,54%).

Belanja pegawai menjadi komponen terbesar dengan Rp994,07 miliar (75,83%), diikuti belanja barang Rp512,74 miliar (59,34%), dan belanja modal Rp269,55 miliar (55,69%).

Zaenal menekankan pentingnya percepatan penyerapan belanja menjelang akhir tahun agar berdampak langsung pada masyarakat dan mendukung program prioritas nasional.

Digitalisasi Pembayaran dan UMKM Terus Tumbuh

KPPN Tasikmalaya juga mencatat kemajuan signifikan digitalisasi transaksi pemerintah.

  • Transaksi Kartu Kredit Pemerintah (KKP) mencapai Rp2,33 miliar dari 38 satuan kerja.
  • Transaksi DigiPay Satu mencapai Rp1,79 miliar dari 63 satker.

Sementara penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Priangan Timur mencapai Rp2,32 triliun untuk 48.917 debitur, meningkat 7,25% dibanding tahun sebelumnya.
Kabupaten Ciamis tercatat memiliki rasio jangkauan KUR tertinggi (74,6% UMKM), sedangkan Kabupaten Tasikmalaya menjadi penyalur terbesar (Rp943,14 miliar).

Penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) mencapai Rp130,75 miliar untuk 26.774 debitur, dengan Tasikmalaya juga menjadi penerima terbesar (Rp69,07 miliar).

“Kami ingin memastikan kebijakan fiskal pusat benar-benar hadir untuk masyarakat, terutama pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Priangan Timur,” pungkas Zaenal.

(Seda)

spot_img

Berita Terbaru