BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) menyiapkan skema rekayasa Lalu Lintas (Lalin) untuk mendukung kelancaran kegiatan Pawai Kendaraan Hias yang akan digelar di pusat kota, Sabtu (25/10/2025).
Kepala Dishub Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan, pawai kendaraan hias akan mulai memasuki area Balai Kota Bandung sekitar pukul 13.00 WIB.
BACA JUGA:
Penuhi Aturan, Pemkot Bandung Cabut Segel Bangunan FTL Gym di Jalan Merdeka
“Semua kendaraan akan masuk ke Balai Kota sesuai urutan. Untuk urutan 1 sampai 15 dijadwalkan masuk pukul 13.00–14.00 WIB. Kemudian urutan berikutnya pukul 14.00–15.00 WIB hingga kendaraan ke-60,” kata Rasdian di Graha Persib Jalan Sulanjana Kota Bandung, Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, seluruh kendaraan akan berada di dalam area Balai Kota hingga menjelang malam.
“Kurang lebih setelah Magrib, sekitar pukul 19.00WIB, baru mulai start,” katanya.
Adapun rute pawai dimulai dari pintu masuk Balai Kota. Kemudian melewati Jalan Wastukencana – Jalan Aceh – Jalan Merdeka – Jalan Braga – Jalan Suniaraja – Jalan Otto Iskandardinata (Otista), dan berakhir di kawasan Tegalaga.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung Targetkan Dua Tahun Reklame Ilegal Harus Disikat Abis
Rasdian menyebut, sebanyak 42 petugas Dishub akan diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas di setiap simpang sepanjang rute pawai.
“Kami juga berkoordinasi dengan kepolisian dan petugas lainnya agar kegiatan berlangsung aman dan tertib,” ucapnya.
Terkait penutupan jalan, Rasdian menyebut bersifat situasional.
“Ada yang memang ditutup. seperti Jalan Braga yang sudah ditutup karena kegiatan Braga Beken. Jalan lain bersifat situasional, tergantung kondisi di lapangan,” ujarnya.
Ia mengakui, kemacetan tidak dapat dihindari mengingat iring-iringan kendaraan mencapai 60 unit dengan panjang sekitar 500 – 600 meter.
“Namun kami akan atur sebaik mungkin agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang parah,” ungkapnya.
Sebagai antisipasi, Dishub Kota Bandung juga menyiapkan sejumlah kantong parkir. Untuk tamu undangan, parkir disediakan di sisi timur dan barat Tegalaga, sedangkan masyarakat umum dapat memanfaatkan area parkir di Hubdam, Museum Sri Baduga, dan PT INTI.
“Untuk area sekitar Balai Kota, parkir tersedia di Jalan Dewi Sartika, kawasan Semudain Mineral, sebagian di Jalan Jawa dan juga di BIP,” ujarnya.
Selain itu, Dishub Kota Bandung akan menerapkan sistem buka-tutup jalan secara situasional apabila terjadi kemacetan total.
“Buka-tutup dilakukan sebentar saja, tidak lama. Yang pasti, Jalan Braga menjadi satu-satunya jalur yang ditutup total,” katanya.
BACA JUGA:
Disnaker Kota Bandung Siapkan 15 Ribu Pelatihan Untuk Tekan Penganguran Anak Muda
Sebagai langkah jangka panjang, Rasdian menyampaikan bahwa Dishub tengah menyiapkan prosedur tetap (protap) untuk rute kegiatan karnaval atau pawai agar pelaksanaannya ke depan lebih terintegrasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Ke depan kami ingin setiap kegiatan seperti ini punya pola dan protap tersendiri agar koordinasi lebih mudah, dan masyarakat juga bisa mendapat informasi lebih awal,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)


