spot_img
Jumat 24 Oktober 2025
spot_img

Forkopimcam Sukawening Garut Bersihkan Sampah dan Lumpur

GARUT,FOKUSJabar.id: Forkopimcam Sukawening Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) bersama masyarakat setempat gelar gotong royong pascabanjir, Jumat (24/10/2025).

Camat Sukawening, Dianavia Faisal melalui Sekmat, Ayi Suryana mengatakan, gotong royong sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan kondisi lingkungan dan membantu warga terdampak banjir.

BACA JUGA:

Longsor Ancam Jembatan Cikatomas–Cibaeud, Akses Ekonomi Warga Garut Terancam Putus

“Gotong royong melibatkan berbagai pihak. Termasuk aparatur pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat,” kata Ayi kepada FOKUSJabar.

Menurut Dia, tujuan kegiatan sosial tersebut membersihkan lumpur dan sampah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Selain itu, membantu warga yang terdampak banjir sekaligus meningkatkan kebersamaan serta kekompakan antarwarga dan aparat.

forkopimcam sukawening fokusjabar.id
Sekmat Sukawening, Ayi Suryana

“Gotong royong pascabanjir sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan membantu warga yang terdampak,” ucap Sekmat Sukawening.

Sebagai informasi, banjir telah melanda Kampung Cipeucang RT03/01 Desa/Kecamatan Sukawening pada hari Kamis (23/10/2025) kemarin sekitar pukul 18.00 WIB.

BACA JUGA:

Rumah Asep Sapuloh di Pasirwangi Garut Roboh Akibat Hujan

Banjir terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya air Sungai Cipeucang. Air Bah meluber ke areal pesawahan (1 hektare) dan menjebol benteng Pindok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum.

“Jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta,” ungkap Sekmat Sukawening.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, bencana hidrometeorologi melanda Kampung Baeud, RT01/02, Desa Barusari Kecamatan Pasirwangi, Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

Longsor dipicu oleh curah hujan ekstrem yang mengguyur kawasan Pasirwangi sejak siang hingga malam hari.

BACA JUGA:

Ponpes Darul Arqam Garut Raih Predikat Pesantren Transformatif, Adaptif dan Inovatif

Berdasarkan hasil asesmen awal, longsoran memiliki dimensi sekitar 20 meter, tinggi 15 meter dan lebar 5 meter yang menyebabkan kerusakan serius pada Jembatan Penghubung Cikatomas–Cibaeud.

“Dinding tanah di sisi kiri dan kanan jembatan tergerus longsor. Kondisi proteksi jembatan kini menggantung. Dan sebagian lantai jembatan ikut tergerus air,” ungkap Camat Bambang.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru