spot_img
Kamis 23 Oktober 2025
spot_img

Sepanjang 2025, Ciamis Catat 96 Kasus Kebakaran, Kerugian Capai Rp8,5 Miliar

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ciamis melalui Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mencatat sebanyak 96 peristiwa kebakaran terjadi di berbagai wilayah sepanjang Januari hingga 22 Oktober 2025.

Kebakaran tersebut tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Ciamis dan seluruhnya telah ditangani dengan cepat oleh petugas Damkar.

Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Ciamis, Budi, mengatakan mayoritas kebakaran dipicu oleh korsleting listrik, sementara hanya satu kasus yang diduga melibatkan unsur kesengajaan.

Baca Juga: Bupati Ciamis Sambut Kirab Resolusi Jihad, Serukan Santri Jadi Penjaga NKRI

“Penyebab paling banyak berasal dari arus pendek listrik. Dari total kejadian, hanya satu yang dalam dugaan ada unsur kesengajaan,” ujar Budi mewakili Kasatpol PP Kabupaten Ciamis, Rd. Ega Anggara Alqausar, Kamis (23/10/2025).

Untuk mempercepat penanganan di lapangan, lanjut Budi, Damkar Ciamis memiliki satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) serta tiga Pos Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) yang tersebar di Kecamatan Ciamis, Kawali, Rancah, dan Banjarsari.

Dari hasil pendataan, Februari 2025 menjadi bulan dengan jumlah kebakaran tertinggi, yakni sebanyak 13 kejadian. Adapun objek paling terdampak adalah rumah warga, dengan total 43 unit rumah hangus terbakar.

“Selain rumah warga, beberapa kejadian juga melibatkan lahan kosong, toko, dan bangunan usaha. Total kerugian materi mencapai sekitar Rp8,54 miliar, dengan dua warga mengalami luka-luka,” jelasnya.

Budi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama akibat instalasi listrik yang tidak aman atau penggunaan alat elektronik tanpa pengawasan.

“Kami terus mendorong kesadaran masyarakat melalui edukasi dan patroli pencegahan. Respons cepat dan laporan dini dari warga sangat penting agar kebakaran tidak meluas,” tegasnya.

Satpol PP Kabupaten Ciamis berkomitmen memperkuat sistem siaga dan pelayanan darurat agar penanganan kebakaran di masa mendatang semakin cepat dan efisien.

“Laporan cepat dari masyarakat sangat membantu mengantisipasi kerugian yang lebih besar,” pungkas Budi.

(Husen Maharaja)

spot_img

Berita Terbaru