spot_img
Kamis 23 Oktober 2025
spot_img

Wabup Garut Soroti Tantangan Dunia Pendidikan di Era Digital dan Bahaya Cyberbullying

GARUT,FOKUSJabar.id: Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan di era digital saat ini. Mulai dari perubahan hubungan antara guru dan murid, etika penggunaan media sosial oleh tenaga pendidik, hingga meningkatnya kasus cyberbullying di kalangan pelajar.

Pesan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Karakter dan Pemutaran Film Cyberbullying produksi DL Entertainment yang digelar di Bioskop SAM’S Studio Garut, Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Garut Kota, Kamis (23/10/2025).

Baca Juga: Wabup Garut Dorong Perempuan Wirausaha Kuasai Storytelling dan Pitching Bisnis

Dalam sambutannya, Putri Karlina menyinggung perubahan drastis dalam cara penegakan disiplin di sekolah. Ia mengaku prihatin terhadap sejumlah kasus di mana guru yang berupaya menegakkan aturan justru dilaporkan balik oleh siswa maupun orang tua.

“Dulu waktu saya sekolah, kalau ada teman dijewer atau dipukul karena nakal, ya itu bagian dari proses mendidik. Tapi sekarang saya ikut prihatin ketika ada guru yang justru dilaporkan karena berusaha menegakkan keadilan,” ucapnya.

Putri menilai, zaman yang terus berkembang menuntut para pendidik untuk lebih bijak dalam mengambil tindakan, tanpa menggunakan pola disiplin lama yang dianggap sudah tidak relevan.

Etika Bermedia Sosial di Kalangan Guru

Selain soal penegakan disiplin, Putri juga menyoroti etika bermedia sosial di kalangan guru. Ia menyebut masih ada oknum pendidik yang membuat konten kurang pantas dan tidak mencerminkan profesinya sebagai tenaga pendidik.

“Sekarang ini saya masih menemukan guru-guru yang bikin konten tidak pantas. Saya tidak melarang guru berkreasi di media sosial, tapi tolong kontennya harus relevan dan mendidik,” tegasnya.

Putri bahkan menyinggung fenomena guru yang membuat konten menari bersama murid di media sosial. Menurutnya, hal itu bisa mengurangi wibawa guru di mata siswa.

“Kalau sampai joget-joget sama murid, saya agak khawatir,” ujarnya.

Terkait tema utama kegiatan, cyberbullying, Putri Karlina turut berbagi pengalaman pribadi. Ia mengaku pernah menjadi korban perundungan di dunia maya dan memahami betul dampak psikologis yang timbul.

“Saya pernah dibully juga oleh orang-orang yang bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kadang netizen zaman sekarang suka berlebihan dalam berkomentar,” tuturnya.

Putri menegaskan, guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa agar lebih bertanggung jawab terhadap ucapan maupun tulisan di ruang digital.

Sementara itu, Yani Marlina, guru SDN 1 Sukanegla yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang memberikan edukasi melalui film bertema cyberbullying.

“Kegiatannya sangat bagus. Semoga anak-anak semakin termotivasi untuk menjauhi perilaku cyberbullying,” ujarnya.

(Y.A. Supianto)

spot_img

Berita Terbaru